lagu

ikut

Sunday, June 12, 2016

BAHASA DAN KARAKTERISTIK BAHASA




BAHASA DAN KARAKTERISTIK BAHASA

 
Makalah
DisusunGunaMemenuhiTugasKelompok
Mata Kuliah :Linguistik
Pengampu :







Oleh
Kelompok II Kelas PBA-A1
1. Nasya Syamsinisa (1410210018)
2. Yanti Ismayasari (1410210027)





 
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2016



تجريد

ما زل الناس يتعلق باللغة. لان الناس هو الذى يستخدم اللغة يتصلها الى الناس الاخر ويتطورها الة للاتصال او الاشارة على الناس. ومعنى الاتصال هو بعض الاشياء لعرض اغرض اللغة كالخبر والفكرة وما خطر ببال احد الى السامع حتى تكون الاتصال المفهوم الفائد بين المتكلم والسامع. وكذلك للاشارة على النفس. نابت اللغة عن شخصية الانس فى المجتمع مناسبا بما وقع فى حياة الشخص.
          فى علم اللغة اصطلاح متنوع لتحاسيل تعريف اللغة,paroleهو الاصطلاح للدلالة على صوت حقيقي في التعبير للنطق, لذلك يسمى ايضا.parole بموضوع حقيقي فى علم اللغة. وبه يسهل ان يعلمز
          اضافة الى ذلك , كانlangueموضوعا فى علم اللغة بمعنى لغة معينة تنطق فى المجتمعlangueاخفى منparole,لان langueيبحث عن اللغة المعينة ولا اللغة الحقيقي في النطق ويحصل منهما القواعد العامة لجميع اللغات.
          كانت خصائص اللغة علامة  لازمة حتى تتم اللغة كموضوع علم اللغة وكذلك االنظام فى اللغة, يشتمل الرسوم (Lambang) ما يقصد الاعتبار به. والصوت هو ما خرج من القطق Arbitrerهو ما ليس له التعلق باللغة صغة وصوتا او تركيبا konvensionalهو التفاق او المفيد للمتكلم والسامع عاما و شميلا.



BAB I
PENDAHULUAN

A.    LatarBelakangMasalah
Linguistikyang masyhur dengan ilmu bahasa, kita ketahui menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Pada makalah sebelumnya telah dibahas pengertian, ruang lingkup, serta objek kajian linguistik. Disana telah diterangkan bahwa objek kajian dalam linguistik adalah bahasa itu sendiri. Telah dibahas betapa linguistik dalam mengkaji bahasa berbeda dengan disiplin ilmu lain yang mengkaji bahasa sebagai hal lain. Misalnya bahasa dalampsikologi dikaji sebagai alat untuk mengukur kepribadian seseorang, dalam sosiologi bahasa sebagai alat komunikasi antarmanusia, maupun bahasa sebagai wadah seni dalam ilmu stilistika. Namun berbeda dengan linguistik yang mengkaji bahasa sebagai bahasa itu sendiri dan tidak menjadikan bahasa sebagai hal lain.
Bahasa memiliki fungsi yang penting bagi manusia.Olehsebabitu, kemudian orang seringkalimemberikanpengertianbahwabahasaadalahalatuntukberkomunikasi.Dari pengertianini, terlihatbahwabahasadiartikansebagaisalahsatufungsinyayaitualatkomunikasi.Inilahsalahsatucontoh yang dapatmembuktikanbahwakajianbahasadalamdisiplin-disiplin lain menjadikanbahasasebagaihallain, bukanbahasaitusendiri. Namunberbedadenganlinguistik yang menjadikan bahasa sebagai bahasa sebagai objek kajiannya.Dari sinilah kita perlu mengetahui bagaimana linguistik memandang bahasa, serta bagaimana linguistik memberikan batasan-batasan terhadap bahasa yang kemudian menjadi karakteristik atau ciri dari bahasa tersebut.

B.     RumusanMasalah
Dari latar belakang, dapat dirumuskan beberapa masalah berikut:
1.         Bagaimanapengertianbahasadalamlinguistik?
2.         Apasajakarakteristikbahasatersebut?



BAB II
PEMBAHASAN

A.    PengertianLinguistik
Kata bahasa memiliki arti yang bermacam-macam. Dalam bahasa Indonesia sendiri, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai makna yang berbeda. Oleh karenanya sering terjadi kesulitan dalam memahami kata bahasa tersebut. Dalam linguistik, bahasa diberi pengertian tersendiri. Ibnu Jinny (392 H) menyampaikan pengertian bahasa yaitu:
وحد اللغة أصوات يعبر كل قوم عن أرضهم
“Bahasa adalah suara-suara yang diungkapkan kelompok masyarakat sebagai manifestasi dari tujuan mereka.”[1]
Menurut Mario peibahasaadalahsesuatu yang berhubungandenganlisanmanusia:تلك التي تتعلق باللسان اللإنسان[2]
Sedangkan Kridalaksana mengemukakan pengertian bahasa sebagai sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Pengertian ini juga sejalan dengan pengertian-pengertian yang dikemukakan para ahli linguistik lainnya, seperti de Saussure, Barber, Koentjoro, dan lainnya.
Menurut teori struktural, definisi bahasa adalah suatu sistem tanda arbitrer yang konvensional. Adapun istilah-istilah yang termuat dalam definisi ini sebenarnya merupakan susunan dari karakteristik bahasa yang akan dibahas pada sub-bab selanjutnya.
Dari makna-makna terhadap kata bahasa yang sering digunakan orang dalam bahasa Indonesia, seperti kata bahasa dalam kalimat “saya ingin belajar bahasaMandarin” atau kalimat “bahasamu mencerminkan kepribadianmu”, maupun kalimat “pejabat-pejabat sering menggunakan bahasa elite”, serta dalam kalimat “bahasa ibu kita adalah Indonesia”. Yaitu kata bahasa berarti menunjuk kepada bahasa tertentu, atau bahasa bermakna sopan santun, bermakna cara, dan sebagainya. Dalam linguistik dibedakan bahasa-bahasa, yaitu parole, langue, dan langage. Yang disebut parole, merupakan ujaran yang berwujud nyata, terucapkan, dan konkret, yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat tertentu. Sedangkan langueyang berarti bunyi yang berwujud sistem secara keseluruhan yang menunjuk pada bahasa tertentu, dan merupakan objek kajian yang abstrak. Dan langagemerupakan bahasa yang menunjuk pada bahasa secara keseluruhan (universal). Objeklangageini adalah yang paling abstrak dari parole dan langue.
Dari ketiga pengertian bahasa diatas, (parole, langue, dan langage) yang menjadi objek kajian linguistik adalah parolekarena parole berwujud nyata dan konkret, dapat diamati atau diobservasi. Dari kajian parole ini, akan dihasilkan kaidah-kaidah langue yang sifatnya lebih tertentu, dan dari langue ini akan dihasilkan kajian yang sifatnya umum (universal)yang disebut langage.
Misalnya diberikan contoh gambaran terhadap pengertian-pengertian bahasa diatas. Dari parole, sistem bunyi konkret yang bisa diamati, contohnya ada seseorang mengatakan kepada sebayanya: “yuk, jeng-jeng sore ini!”. Ini adalah sebuah parole karena memang nyata ada bunyi bahasa demikian namun bukan termasuk dalam bahasa tertentu. Kemudian kata “jeng-jeng” ini diobservasi dan ditemukan kaidah bahwa kata ini semakna dengan kata “jalan-jalan” dalam bahasa Indonesia atau “hang out” dalam bahasa Inggris. Sampai disini adalah bahasa yang disebut dengan langue. Kemudian dari langue ini dicari lagi supaya bisa ditemukan langage-nya, yaitu kata untuk mengungkapkan keinginan seseorang untuk pergi bersama-sama ke suatu tempat.
Dari sinilah dapat dipahami bahwa linguistik benar-benar mengkaji bahasa sebagai bahasa itu sendiri, bukan sebagai hal lain. Namun demikian, tidaklah mudah menentukan suatu parole bahasa, bisa saja suatu yang dianggap bahasa sendiri hanyalah berasal dari perbedaan dialek saja dari bahasa tertentu. Selain itu, kesepakatan dalam penggunan bahasa juga perlu diperhatikan. Secara linguistuk, dua buah tuturan dianggap sebagai dua buah bahasa apabila anggota-anggota dari dua masyarakat tuturan itu tidak saling mengerti.

B.     Karakteristik Bahasa
Bahaa sebagai objek kajian linguistik, berbeda dengan disiplin-disiplin lain. Oleh karena keberbedaan linguistik dalam memandang bahasa sebagai objek kajiannya, maka tentu linguistik perlu menentukan sebuah tuturan bisa dikatakan sebagai bahasa atau tidak. Sehingga terbentuklah suatu aturan mengenai ciri suatu bahasa atau karakteristik sebuah bahasa.
Dari pengertian-pengertian bahasa yang telah dikemukakan, sebenarnya sudah tersusun atas beberapa ciri bahasa. Abdul Chaer dalam bukunya yang berjudul linguistik umum menerangkan karakteristik bahasa atau ciri yang hakiki dari bahasa sebagai berikut:
1.    Bahasa adalah sebuah sistem(نظام)
Kata sistem dimaknai sebagai aturan atau cara. Namun, dalam keilmuan sistem berarti susunan teratur, berpola yang membentuk suati keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem ini tersusun oleh beberapa unsur dan komponen yang saling berhubungan dalam hal fungsinya.
Sistem bahasa merupakan susunan dari unsur-unsur atau komponen-komponen yang teratur menurut pola tertentu dan membentuk satu kesatuan. Dengan adanya sistem ini, maka suatu bahasa dapat dipelajari. Sistem ini juga bisa memudahkan dalam memahami suatu bahasa meskipun dalam susunannya ada unsur yang dihilangkan. Contoh: kamu me...... sebuah.....
Dari contoh diatas, bebrapa unsur dari kalimatnya dihilangkan tetapi, kita bisa mengetahui kemungkinan sebuahkata uang dihilangkan tersebut. Kata yang diawali me kemungkinan pasti dimulai dengan huruf konsonan dan kata terakhir yang dihilangkan kemungkinan pasti merupakan benda.
Dari ciri bahasa sebagai sebuah sistem ini, bahasa sekaligus bersifat sistematik dan sistemis. Sistematis berarti bahasa memiliki susunan pola tertentu, tidak acak dan tidak sembarangan. Sedangkan sistemis berarti sistem yang tunggal tetapi terdiri dari sub sistem atau sistem bawahan. Sub sistem ini tersusun secara hierarkial yang artinya sebuah sub sistem berada dibawah sub sistem yang lain.
Contoh: Kata “KAU” tersusunatasKadan U yang diucapkanmnjadikau. Terdiridarikonsonan K yang diucapkandenganvokalAdandiiringi U yang mengandungmakna orang yang ditunjuk/ diajakbicara.
Denganbentuk kata KAU darisatu kata ini, akanmenjadisistem yang lebihrumitjikadigabungdengan kata lain sehinggamenjadifrasasepertikauini, danapabiladigabungdengan kata kerjaseperti :kauinisukaditambahsatulagikauinisukaapel. Iniadalahsusunankalimat.danbeberapakalimatakanmenghasilkanwacana. Contoh: kauinisukaapel. Setiapharimemakanapel.Pada sore harikamumakan di bawahpohon.Sebaliknya, apabila sistem wacanatadidiuraikan, makaakanbisadisinambungkan. Halinimenunjukkankesistematisanbahasa.
2.      Bahasa berwujud lambang(رمزى)
Kata lambang dinamakan dengan kata simbol. Sedangkan lambang atau simbol, tanda, kode, gerak isyarat dan lainnya dikaji dalam ilmu semiotika. Tanda merupakan sesuatu yang menandai atau mewakili ide, pikiran, perasaan, dan tindakan secara langsung, alamiah dan tidak bersifat arbitrer, sedangkan lambang atau simbol tidak bersifat langsung danalamiah.
Tidak langsung dan alamiahnya lambang disebut konvensional. Untuk mengetahui maksud dari lambang, tidak ada jalan lain selain mempelajarinya. Contohnya lambang-lambang Pancasila pada burung Garuda. Begitu pula dengan lambang bahasa yang berupa bunyi itu, cara memahaminya harus mempelajarinya.
Berkaitan dengan ciri tanda, de Sausure, seperti yang diungkapkan Soeparno dalam dasar-dasar linguistik umum, menyatakan bahwa bahasa merupakan perpaduan antara dua unsur, yaitu signifiedan signifiant. Signifie adalah unsur bahasa yang ada di balik tanda yang berupa konsep di dalam benak penutur, atau disebut makna. Sedangkan signifiant adalah unsur bahasa yang merupakanwujud fisik ayng berupa tanda ujar.[3]
3.      Bahasa berupa bunyi(صوت)
Katabunyi sering sulit dibedakan dari kata suara. Secara teknis, Kridalaksana menyatakan bahwa bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan dalam tekanan udara.[4]
Dari dua ciri sebelumnya ditambah dengan ciri bahwa bahasa adalah bunyi, maka dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi. Dalam linguistik, yang dikatakan sebagai bahasa primer adalah yang terucap, dilisankan, keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang sebenarnya hanya yang berupa ujaran, sehingga isyarat gerakan badan, morse, lampu lalu lintas, termasuk juga bahasa tulis bukan termasuk bahasa.[5]
Sedangkan bahasa yang lain, seperti bahasa tulisan, menjadi bahasa sekunder dalam linguistik. Karena hakikat bahasa adalah bunyi atau bahasa lisan, bahwa dapat kita temukan hingga kini terdapat banyak sekali bahasa yang hanya punya bahasa lisan dan belum punya bahasa tulisannya.
Bukti bahwa bahasa yang utama adalah bunyi, adalah terdapat beberapa bahasa yang digunakan untuk membahasakan suatu hal yang berawal dari bunyinya seperti kentongan yang berbunyi tong-tong-tong, bedhug berbunyi dhug-dhug-dhug dan lonceng berbunyi ceng-ceng-ceng. Adapunbahasa-bahasa lain sepertitulisdanisyarat, adalahberupaperwakilan atau ungkapan lain daribahasa yang sesungguhnyayaitubahasalisan.
4.      Bahasa bersifat arbitrer (اعتباطى)
Atbitrer merupakan hubungan yang sifatnya semena-mena antara signifiedan signifiant atau antara makna dan bentuk.[6] Arbitrer juga bisa diartikan semena-mena,berubah-ubah, tidak tetap, sesukanya. Maksudnya adalah tidak ada hubungan yang tetap antara lambang bahasa dengan konsep, hal, pengertian, yang dikenai bahasa tersebut (yang dimaksud/dilambangkan). Misalnya kata meja, dan lambang bunyinya, tidak ada hubungannya dengan benda yang fungsinya sebagai pasangan kursi, atau tempat meletakkan barang.
Contohnya: seseorangmelihatsuatuhewanberkakiempat, kecil, danberduritubuhnya.Laludiamengungkapkannyakepada orang laindenganbahasa, danmuncullahbahasalandak yang bermaknahewanberkakiempatkecildanberduritersebut.    
5.      Bahasa mengandungmakna (دلالى)
Makna disini adalah bahasa mengandung atau mewakili sesuatu konsep yang ada di benak si penutur bahasa. Sebagaimana fungsinya untuk menyampaikan pikiran, ide, dan konsep, maka bahasa harus memiliki makna. Sedangkan bentuk-bentuk bunyi yang tidak memiliki makna tidak bisa disebut dengan bahasa.
Contohnya kata landak, atau kursi, atau meja. Pengucapan kata “lan” dan “dak” tidak ada hubungannya dengan hewan yang dimaksud. Begitupula kata me-ja yang terdiri dari pengucapan “me” dan “ja” yang tidak ada hubungannya dengan bentuk meja, fungsi meja, dengan susunan suara yang diucapkan untuk mewakilinya (membahasakannya).
6.      Bahasa bersifat konvensional(اجتماعيه)
Bahasa juga memiliki ciri konvensional, yaitu kesepakatan antar-penutur.[7] Bahasa harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat untuk mewakili suatu konsep yang dimaksud. Sehingga terjadi keserasian berbahasa antar seluruh anggota masyarakat.
Bahasa itu bermakna yang dapat menyatakan suatu pikiran yang dimaksud oleh pembicara, maka harus ada kesepakatan dan kesalingpahaman. Misalnya: orang mengatakan pohon untuk menunjukkan suatu tumbuhan yang berbatang kayu maka orang yang mendengarnyapun menafsirkan kata pohon dengan maksud yang sama dan digunakan secara umum dan menyeluruh tanpa ada kesalahan tafsir.
7.      Bahasa bersifat unik(انقا)
Unikartinyamemilikicirikhas yang spesifikdantidakdimilikioleh yang lain. Maksud dari unik disini adalah bahasa di setiap rumpun atau kelompok tertentu memiliki suatu ciri yang membuat bahasa tersebut berbeda dari bahasa lain. Keunikan tersebut bisa terletak pada tekanan kata, pengucapan, logat, maupun ragam lambang bahasa yang digunakan.
Contoh: Jawa: balang”, diucapkan dengan pelafalan : “mbalang
dagel, diucapkan dengan pelafalan : “ndagel
Arab: pengucapan huruf صyang diucapkan seperti orang bersiul pengucapan huruf ش yang diucapkan seperti orang mengusir ayam.

8.      Bahasa bersifat universal  (عام)
Bahasa bersifat universal, artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini.[8] Keuniversal/keumuman bahasa ini bisa dilihat dari sifat bahasa yaitu terdiri dari huruf vokal dan konsonan, bermakna, dan memiliki satuan-satuan bahasa. Keuniversalan ini bisa terjadi diantara bahasa-bahasa yang berada dalam satu rumpun atau subrumpun, msupun diantara bahasa-bahasa di seluruh dunia.
Universal memilikisuatu cirri yang dimilikisemuabahasa, contoh:
Ø  Indonesia : pakaian (terdiridarikonsonan :P, K, N danvokal A dan I)
Ø  Inggris      : Clothes ( terdiridarikonsonan: C, L, Th, S danvokal: O, E)
Ø  Arab         : ملابس (terdiridarikonsonan: M, L, B, S danvokal: A, I)
Ø  Jawa         : Sandhangan (terdiridarikonsonan: S, N, Dh, G danvokal: A)
9.      Bahasa bersifat produktif(انتاجيه)
Produktif bermakna banyak menghasilkan. Bahasa dikatakan produktif artinya adalah unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas, meski secara relatif.Keproduktifanbahasainidibatasiolehsistem/ aturantertentusesuaidengankonvensidarimasyarakatnya.
Contoh: kata غفرmempunyai makna banyak apabila ditambah dengan
ا        اغفر
ي       يغفر
ا, س, ت        استغفر
Kata غفر(mengampuni)terdiri dari huruf-hurufغ ف رyang akan memiliki makna lain apabila huruf-huruf tersebut disusun dengan urutan yang berbeda, yaitu ف ر غ = فرغ (kosong)dan  رغف = ر غ ف(membuat adonan)
Satu kata tersebut dapat berproduksi menjadi beberapa kata yang mengandung makna yang bervariasi.
10.  Bahasa itu bervariasi (متنوعة)
Variasi bisa diartikan sebagai macam-macam atau beragam. Variasi bahasa ini terjadi karena manusia sebagai pembawa/pengantar bahasa itu memiliki latar belakang yang berbeda-beda; baik dalam sosial, pendidikan, suku, lingkungan dan sebagainya. Mengenaivariasibahasainiadatigaistilahyaituidiolek, dialek, danragam.Idiolekadalahvariasiatauragambahasa yang bersifatperorangan.Dialekadalahvariasibahasa yang digunakanolehsekelompokanggotamasyarakatpadasuatutempatatausuatuwaktu.Sedangkanragambahasaadalahvariasibahasa yang digunakandalamsituasi, keadaan, atauuntukkeperluantertentu.Contoh:
Indonesia        : pelafalan “eng” pada kata angsa
Inggris             : pelafalan “:” pada “are”
Arab                : pelafalan خpada خير
Jawa                : pelafalan U pada “irung”.
11.  Bahasa bersifat dinamis(ناميه)
Bahasa itu berkaitan dengan manusia, karena dalam kehidupannya di dalam masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, sehingga bahasa itu menjadi ikut berubah , tidak tetap dan tidak statis, karena itulah bahasa dikatakan dinamis.
Pergerakan/ perubahan bahasa bisa terjadi pada semua tataran bahasa. Perubahan yang paling jelasdan paling banyakterjadi, adalahpadabidangleksikondansemantik. Atau bisa juga karena bahasa itu berkembang, mengalami penyempurnaan.Contoh:
·                Doeloe             dulu                
·                jang                  yang
·                pebruari           Februari
·                kwalitas           kualitas
·                ijin                   izin
·                perdesaan        pedesaan
·                مائة                   مئة
12.  Bahasa itu manusiawi(انساني)
Manusiamerupakanmakhluk yang berpikir, makhluk yang bermasyarakat, makhlukpenciptaalat-alat, makhlukrasional yang berakalbudi.Makadengansegalamacamkelebihannya, manusiadapatmenyampaikankepada orang lain melaluialatkomunikasi.Alatkomunikasimanusia yang namanyabahasaadalahbersifatmanusiawi, artinyahanyamilikmanusiadanhanyadapatdigunakanolehmanusia.[9]
Contoh: manusia mengucapkan “Selamat Ulang Tahun” dengan maksud tertentu. Makhluk lain seeperti tumbuhan maupun hewan tidak bisa mengucapkan. Kalaupun burung Kakak Tua mengulang ucapan majikannya “Selamat Ulang Tahun”. Dia tidak mengerti maksudnya apalagi mengutarakan pesan kepada pihak lain. 



PENUTUP
SIMPULAN

A.    Pengertianbahasadalamkajianlinguistikberbedadengankajiandisiplin lain. Linguistikmemberikandefinisibahasaadalahsebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggotakelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Selain itu, terdapat bahasa dengan istilah parole, langue, dan langage. Dimana linguistik mengkaji parole sebagai objek yang paling konkret, kemudian menghasilkan kaidah-kaidah langue dan langue menghasilkan kaidah langage.
B.     Karakteristik bahasa merupakan ciri atau sifat yang hakiki dari suatu bahasa, terdiri dari:
1.      Bahasa adalah sebuah sistem.
2.      Bahasa berwujud lambang.
3.      Bahasa berupa bunyi.
4.      Bahasa bersifat arbitrer. 
5.      Bahasa mengandungmakna.
6.      Bahasa bersifat konvensional.
7.      Bahasa bersifat unik.
8.      Bahasa bersifat universal.
9.      Bahasa bersifat produktif.
10.  Bahasa itu bervariasi.
11.  Bahasa bersifat dinamis. 
12.  Bahasa itu manusiawi.




DAFTAR PUSTAKA

Hijaziy, Mahmud Fahmi.مدخل إلي علم اللغة . Dar al-Tsaqafah. 1978.
Pei, Mario.أسس علم اللغة العربية, diterjemahkan oleh Ahmad Mukhtar Umar. Ilm al-Kutub.
Soeparno. Dasar-Dasar Linguistik Umum.Tiara Wacana: Yogyakarta. 2002.
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Rineka Cipta: Jakarta. 2014.




[1]Mahmud Fahmi Hijaziy, مدخل إلي علم اللغة, (Dar al-Tsaqafah: ,1978), cet. 2., hal. 10.
[2]Mario Pei,أسس علم اللغة العربية, diterjemahkan oleh Ahmad Mukhtar Umar, (Ilm al-Kutub: ), hal. 38.
[3]Soeparno, Dasar-Dasar Linguistik Umum, (Tiara Wacana: Yogyakarta,2002), hal. 1-2.
[4]Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Rineka Cipta: Jakarta, 2004), hal. 42.
[5]Soeparno, Op.Cit.,hal.3-4.
[6]Ibid.,hal. 2.
[7]Ibid., hal. 2.
[8]Abdul Chaer, Loc.Cit., hal. 52
[9]Ibid, hal. 58

0 comments:

Post a Comment

Keluarga

Keluarga
Jejak Ora Normal

keluarga

keluarga
Je Ow En