BAHASA DAN KARAKTERISTIK BAHASA
Makalah
DisusunGunaMemenuhiTugasKelompok
Mata
Kuliah :Linguistik
Pengampu
:
Oleh
Kelompok
II Kelas PBA-A1
1.
Nasya Syamsinisa (1410210018)
2.
Yanti Ismayasari (1410210027)
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2016
تجريد
ما زل الناس يتعلق باللغة. لان الناس
هو الذى يستخدم اللغة يتصلها الى الناس الاخر ويتطورها الة للاتصال او الاشارة على
الناس. ومعنى الاتصال هو بعض الاشياء لعرض اغرض اللغة كالخبر والفكرة وما خطر ببال
احد الى السامع حتى تكون الاتصال المفهوم الفائد بين المتكلم والسامع. وكذلك
للاشارة على النفس. نابت اللغة عن شخصية الانس فى المجتمع مناسبا بما وقع فى حياة
الشخص.
فى علم اللغة اصطلاح متنوع لتحاسيل
تعريف اللغة,paroleهو
الاصطلاح للدلالة على صوت حقيقي في التعبير للنطق, لذلك يسمى ايضا.parole بموضوع حقيقي فى علم اللغة. وبه يسهل ان يعلمز
اضافة الى ذلك , كانlangueموضوعا
فى علم اللغة بمعنى لغة معينة تنطق فى المجتمعlangueاخفى
منparole,لان langueيبحث عن اللغة
المعينة ولا اللغة الحقيقي في النطق ويحصل منهما القواعد العامة لجميع اللغات.
كانت خصائص اللغة علامة لازمة حتى تتم اللغة كموضوع علم اللغة وكذلك
االنظام فى اللغة, يشتمل الرسوم (Lambang) ما يقصد الاعتبار به. والصوت هو ما خرج من القطق Arbitrerهو ما ليس له التعلق
باللغة صغة وصوتا او تركيبا konvensionalهو التفاق او
المفيد للمتكلم والسامع عاما و شميلا.
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LatarBelakangMasalah
Linguistikyang masyhur dengan ilmu bahasa, kita ketahui
menjadikan bahasa sebagai objek kajiannya. Pada makalah sebelumnya telah
dibahas pengertian, ruang lingkup, serta objek kajian linguistik. Disana telah
diterangkan bahwa objek kajian dalam linguistik adalah bahasa itu sendiri.
Telah dibahas betapa linguistik dalam mengkaji bahasa berbeda dengan disiplin
ilmu lain yang mengkaji bahasa sebagai hal lain. Misalnya bahasa dalampsikologi
dikaji sebagai alat untuk mengukur kepribadian seseorang, dalam sosiologi
bahasa sebagai alat komunikasi antarmanusia, maupun bahasa sebagai wadah seni
dalam ilmu stilistika. Namun berbeda dengan linguistik yang mengkaji bahasa
sebagai bahasa itu sendiri dan tidak menjadikan bahasa sebagai hal lain.
Bahasa memiliki fungsi yang penting bagi manusia.Olehsebabitu, kemudian
orang seringkalimemberikanpengertianbahwabahasaadalahalatuntukberkomunikasi.Dari
pengertianini,
terlihatbahwabahasadiartikansebagaisalahsatufungsinyayaitualatkomunikasi.Inilahsalahsatucontoh
yang dapatmembuktikanbahwakajianbahasadalamdisiplin-disiplin lain
menjadikanbahasasebagaihallain, bukanbahasaitusendiri. Namunberbedadenganlinguistik
yang menjadikan bahasa sebagai bahasa sebagai objek kajiannya.Dari sinilah kita
perlu mengetahui bagaimana linguistik memandang bahasa, serta bagaimana
linguistik memberikan batasan-batasan terhadap bahasa yang kemudian menjadi
karakteristik atau ciri dari bahasa tersebut.
B.
RumusanMasalah
Dari latar belakang, dapat dirumuskan beberapa masalah berikut:
1.
Bagaimanapengertianbahasadalamlinguistik?
2.
Apasajakarakteristikbahasatersebut?
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
PengertianLinguistik
Kata bahasa memiliki arti yang bermacam-macam. Dalam bahasa Indonesia
sendiri, kata bahasa sering digunakan dalam berbagai makna yang berbeda. Oleh
karenanya sering terjadi kesulitan dalam memahami kata bahasa tersebut. Dalam
linguistik, bahasa diberi pengertian tersendiri. Ibnu Jinny (392 H)
menyampaikan pengertian bahasa yaitu:
وحد اللغة أصوات يعبر كل قوم عن أرضهم
“Bahasa adalah suara-suara yang diungkapkan kelompok masyarakat sebagai
manifestasi dari tujuan mereka.”[1]
Menurut Mario peibahasaadalahsesuatu
yang berhubungandenganlisanmanusia: “تلك التي تتعلق باللسان اللإنسان”[2]
Sedangkan Kridalaksana mengemukakan pengertian bahasa sebagai sistem lambang
bunyi yang arbitrer yang digunakan oleh anggota kelompok sosial untuk
bekerjasama, berkomunikasi, dan mengidentifikasikan diri. Pengertian ini juga
sejalan dengan pengertian-pengertian yang dikemukakan para ahli linguistik
lainnya, seperti de Saussure, Barber, Koentjoro, dan lainnya.
Menurut teori struktural, definisi bahasa adalah suatu sistem tanda
arbitrer yang konvensional. Adapun istilah-istilah yang termuat dalam definisi
ini sebenarnya merupakan susunan dari karakteristik bahasa yang akan dibahas
pada sub-bab selanjutnya.
Dari makna-makna terhadap kata bahasa yang sering digunakan orang dalam
bahasa Indonesia, seperti kata bahasa dalam kalimat “saya ingin belajar bahasaMandarin”
atau kalimat “bahasamu mencerminkan kepribadianmu”, maupun kalimat
“pejabat-pejabat sering menggunakan bahasa elite”, serta dalam kalimat “bahasa
ibu kita adalah Indonesia”. Yaitu kata bahasa berarti menunjuk kepada bahasa
tertentu, atau bahasa bermakna sopan santun, bermakna cara, dan sebagainya.
Dalam linguistik dibedakan bahasa-bahasa, yaitu parole, langue, dan langage.
Yang disebut parole, merupakan ujaran yang berwujud nyata, terucapkan,
dan konkret, yang diucapkan oleh para bahasawan dari suatu masyarakat tertentu.
Sedangkan langueyang berarti bunyi yang berwujud sistem secara
keseluruhan yang menunjuk pada bahasa tertentu, dan merupakan objek kajian yang
abstrak. Dan langagemerupakan bahasa yang menunjuk pada bahasa secara
keseluruhan (universal). Objeklangageini adalah yang paling abstrak dari
parole dan langue.
Dari ketiga pengertian bahasa diatas, (parole, langue, dan langage)
yang menjadi objek kajian linguistik adalah parolekarena parole
berwujud nyata dan konkret, dapat diamati atau diobservasi. Dari kajian parole
ini, akan dihasilkan kaidah-kaidah langue yang sifatnya lebih tertentu,
dan dari langue ini akan dihasilkan kajian yang
sifatnya umum (universal)yang disebut langage.
Misalnya diberikan contoh gambaran terhadap pengertian-pengertian bahasa
diatas. Dari parole, sistem bunyi konkret yang bisa diamati, contohnya
ada seseorang mengatakan kepada sebayanya: “yuk, jeng-jeng sore ini!”.
Ini adalah sebuah parole karena memang nyata ada bunyi bahasa demikian namun
bukan termasuk dalam bahasa tertentu. Kemudian kata “jeng-jeng” ini diobservasi
dan ditemukan kaidah bahwa kata ini semakna dengan kata “jalan-jalan” dalam
bahasa Indonesia atau “hang out” dalam bahasa Inggris. Sampai disini adalah
bahasa yang disebut dengan langue. Kemudian dari langue ini
dicari lagi supaya bisa ditemukan langage-nya, yaitu kata untuk
mengungkapkan keinginan seseorang untuk pergi bersama-sama ke suatu tempat.
Dari sinilah dapat dipahami bahwa linguistik benar-benar mengkaji bahasa
sebagai bahasa itu sendiri, bukan sebagai hal lain. Namun demikian, tidaklah
mudah menentukan suatu parole bahasa, bisa saja suatu yang dianggap
bahasa sendiri hanyalah berasal dari perbedaan dialek saja dari bahasa
tertentu. Selain itu, kesepakatan dalam penggunan bahasa juga perlu diperhatikan.
Secara linguistuk, dua buah tuturan dianggap sebagai dua buah bahasa apabila
anggota-anggota dari dua masyarakat tuturan itu tidak saling mengerti.
B.
Karakteristik Bahasa
Bahaa sebagai objek kajian linguistik, berbeda dengan disiplin-disiplin
lain. Oleh karena keberbedaan linguistik dalam memandang bahasa sebagai objek
kajiannya, maka tentu linguistik perlu menentukan sebuah tuturan bisa dikatakan
sebagai bahasa atau tidak. Sehingga terbentuklah suatu aturan mengenai ciri
suatu bahasa atau karakteristik sebuah bahasa.
Dari pengertian-pengertian bahasa yang telah dikemukakan, sebenarnya sudah
tersusun atas beberapa ciri bahasa. Abdul Chaer dalam bukunya yang berjudul
linguistik umum menerangkan karakteristik bahasa atau ciri yang hakiki dari
bahasa sebagai berikut:
1.
Bahasa adalah sebuah sistem(نظام)
Kata sistem dimaknai sebagai aturan atau cara. Namun, dalam
keilmuan sistem berarti susunan teratur, berpola yang membentuk suati
keseluruhan yang bermakna atau berfungsi. Sistem ini tersusun oleh beberapa
unsur dan komponen yang saling berhubungan dalam hal fungsinya.
Sistem bahasa merupakan susunan dari unsur-unsur atau
komponen-komponen yang teratur menurut pola tertentu dan membentuk satu
kesatuan. Dengan adanya sistem ini, maka suatu bahasa dapat dipelajari. Sistem
ini juga bisa memudahkan dalam memahami suatu bahasa meskipun dalam susunannya
ada unsur yang dihilangkan. Contoh: kamu me...... sebuah.....
Dari contoh diatas, bebrapa unsur dari kalimatnya dihilangkan
tetapi, kita bisa mengetahui kemungkinan sebuahkata uang dihilangkan tersebut.
Kata yang diawali me kemungkinan pasti dimulai dengan huruf konsonan dan kata
terakhir yang dihilangkan kemungkinan pasti merupakan benda.
Dari ciri bahasa sebagai sebuah sistem ini, bahasa sekaligus
bersifat sistematik dan sistemis. Sistematis berarti bahasa memiliki susunan
pola tertentu, tidak acak dan tidak sembarangan. Sedangkan sistemis berarti sistem
yang tunggal tetapi terdiri dari sub sistem atau sistem bawahan. Sub sistem ini
tersusun secara hierarkial yang artinya sebuah sub sistem berada dibawah sub
sistem yang lain.
Contoh: Kata “KAU” tersusunatasKadan U yang diucapkanmnjadikau.
Terdiridarikonsonan K yang diucapkandenganvokalAdandiiringi U yang
mengandungmakna orang yang ditunjuk/ diajakbicara.
Denganbentuk kata KAU darisatu kata ini,
akanmenjadisistem yang lebihrumitjikadigabungdengan kata lain sehinggamenjadifrasasepertikauini,
danapabiladigabungdengan kata kerjaseperti
:kauinisukaditambahsatulagikauinisukaapel.
Iniadalahsusunankalimat.danbeberapakalimatakanmenghasilkanwacana. Contoh:
kauinisukaapel. Setiapharimemakanapel.Pada sore harikamumakan di
bawahpohon.Sebaliknya, apabila sistem wacanatadidiuraikan,
makaakanbisadisinambungkan. Halinimenunjukkankesistematisanbahasa.
2.
Bahasa berwujud lambang(رمزى)
Kata lambang dinamakan dengan kata simbol. Sedangkan
lambang atau simbol, tanda, kode, gerak isyarat dan lainnya dikaji dalam ilmu semiotika.
Tanda merupakan sesuatu yang menandai atau mewakili ide, pikiran, perasaan, dan
tindakan secara langsung, alamiah dan tidak bersifat arbitrer, sedangkan lambang
atau simbol tidak bersifat langsung danalamiah.
Tidak langsung dan alamiahnya lambang disebut konvensional. Untuk
mengetahui maksud dari lambang, tidak ada jalan lain selain mempelajarinya.
Contohnya lambang-lambang Pancasila pada burung Garuda. Begitu pula dengan
lambang bahasa yang berupa bunyi itu, cara memahaminya harus mempelajarinya.
Berkaitan dengan ciri tanda, de Sausure, seperti yang diungkapkan
Soeparno dalam dasar-dasar linguistik umum, menyatakan bahwa bahasa merupakan
perpaduan antara dua unsur, yaitu signifiedan signifiant. Signifie adalah
unsur bahasa yang ada di balik tanda yang berupa konsep di dalam benak penutur,
atau disebut makna. Sedangkan signifiant adalah unsur bahasa yang
merupakanwujud fisik ayng berupa tanda ujar.[3]
3.
Bahasa berupa bunyi(صوت)
Katabunyi sering sulit dibedakan dari kata suara. Secara teknis,
Kridalaksana menyatakan bahwa bunyi adalah kesan pada pusat saraf sebagai
akibat dari getaran gendang telinga yang bereaksi karena perubahan-perubahan
dalam tekanan udara.[4]
Dari dua ciri sebelumnya ditambah dengan ciri bahwa bahasa adalah
bunyi, maka dapat dikatakan bahwa bahasa merupakan sistem lambang bunyi. Dalam
linguistik, yang dikatakan sebagai bahasa primer adalah yang terucap,
dilisankan, keluar dari alat ucap manusia. Bahasa yang sebenarnya hanya yang
berupa ujaran, sehingga isyarat gerakan badan, morse, lampu lalu lintas,
termasuk juga bahasa tulis bukan termasuk bahasa.[5]
Sedangkan bahasa yang lain, seperti bahasa tulisan, menjadi bahasa
sekunder dalam linguistik. Karena hakikat bahasa adalah bunyi atau bahasa
lisan, bahwa dapat kita temukan hingga kini terdapat banyak sekali bahasa yang
hanya punya bahasa lisan dan belum punya bahasa tulisannya.
Bukti bahwa bahasa yang utama adalah bunyi, adalah terdapat
beberapa bahasa yang digunakan untuk membahasakan suatu hal yang berawal dari
bunyinya seperti kentongan yang berbunyi tong-tong-tong, bedhug berbunyi
dhug-dhug-dhug dan lonceng berbunyi ceng-ceng-ceng. Adapunbahasa-bahasa lain sepertitulisdanisyarat,
adalahberupaperwakilan atau ungkapan lain daribahasa yang
sesungguhnyayaitubahasalisan.
4.
Bahasa bersifat arbitrer (اعتباطى)
Atbitrer merupakan hubungan yang sifatnya semena-mena antara signifiedan
signifiant atau antara makna dan bentuk.[6] Arbitrer
juga bisa diartikan semena-mena,berubah-ubah, tidak tetap, sesukanya. Maksudnya
adalah tidak ada hubungan yang tetap antara lambang bahasa dengan konsep, hal,
pengertian, yang dikenai bahasa tersebut (yang dimaksud/dilambangkan). Misalnya
kata meja, dan lambang bunyinya, tidak ada hubungannya dengan benda yang
fungsinya sebagai pasangan kursi, atau tempat meletakkan barang.
Contohnya:
seseorangmelihatsuatuhewanberkakiempat, kecil, danberduritubuhnya.Laludiamengungkapkannyakepada
orang laindenganbahasa, danmuncullahbahasalandak yang
bermaknahewanberkakiempatkecildanberduritersebut.
5.
Bahasa mengandungmakna (دلالى)
Makna disini adalah bahasa mengandung atau mewakili sesuatu konsep
yang ada di benak si penutur bahasa. Sebagaimana fungsinya untuk menyampaikan
pikiran, ide, dan konsep, maka bahasa harus memiliki makna. Sedangkan
bentuk-bentuk bunyi yang tidak memiliki makna tidak bisa disebut dengan bahasa.
Contohnya
kata landak, atau kursi, atau meja. Pengucapan kata “lan” dan “dak” tidak ada
hubungannya dengan hewan yang dimaksud. Begitupula kata me-ja yang terdiri dari
pengucapan “me” dan “ja” yang tidak ada hubungannya dengan bentuk meja, fungsi
meja, dengan susunan suara yang diucapkan untuk mewakilinya (membahasakannya).
6.
Bahasa bersifat konvensional(اجتماعيه)
Bahasa juga memiliki ciri konvensional, yaitu kesepakatan
antar-penutur.[7]
Bahasa harus dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat untuk mewakili suatu
konsep yang dimaksud. Sehingga terjadi keserasian berbahasa antar seluruh
anggota masyarakat.
Bahasa
itu bermakna yang dapat menyatakan suatu pikiran yang dimaksud oleh pembicara, maka
harus ada kesepakatan dan kesalingpahaman. Misalnya: orang mengatakan pohon
untuk menunjukkan suatu tumbuhan yang berbatang kayu maka orang yang
mendengarnyapun menafsirkan kata pohon dengan maksud yang sama dan digunakan
secara umum dan menyeluruh tanpa ada kesalahan tafsir.
7.
Bahasa bersifat unik(انقا)
Unikartinyamemilikicirikhas yang
spesifikdantidakdimilikioleh yang lain. Maksud dari unik disini adalah bahasa di setiap rumpun
atau kelompok tertentu memiliki suatu ciri yang membuat bahasa tersebut berbeda
dari bahasa lain. Keunikan tersebut bisa terletak pada tekanan kata,
pengucapan, logat, maupun ragam lambang bahasa yang digunakan.
Contoh: Jawa: “balang”, diucapkan dengan pelafalan : “mbalang”
“dagel, diucapkan dengan pelafalan : “ndagel”
Arab:
pengucapan huruf
صyang diucapkan seperti orang bersiul pengucapan huruf ش yang diucapkan seperti orang
mengusir ayam.
8.
Bahasa bersifat universal (عام)
Bahasa bersifat universal, artinya ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki
oleh setiap bahasa yang ada di dunia ini.[8]
Keuniversal/keumuman bahasa ini bisa dilihat dari sifat bahasa yaitu terdiri
dari huruf vokal dan konsonan, bermakna, dan memiliki satuan-satuan bahasa.
Keuniversalan ini bisa terjadi diantara bahasa-bahasa yang berada dalam satu
rumpun atau subrumpun, msupun diantara bahasa-bahasa di seluruh dunia.
Universal memilikisuatu cirri yang dimilikisemuabahasa, contoh:
Ø Indonesia :
pakaian (terdiridarikonsonan :P, K, N danvokal A dan I)
Ø Inggris :
Clothes ( terdiridarikonsonan: C, L, Th, S danvokal: O, E)
Ø Arab :
ملابس (terdiridarikonsonan:
M, L, B, S danvokal: A, I)
Ø Jawa : Sandhangan (terdiridarikonsonan: S, N, Dh, G
danvokal: A)
9.
Bahasa bersifat produktif(انتاجيه)
Produktif bermakna banyak menghasilkan. Bahasa dikatakan produktif artinya
adalah unsur-unsur bahasa itu terbatas, tetapi dengan unsur yang jumlahnya
terbatas itu dapat dibuat satuan-satuan bahasa yang jumlahnya tidak terbatas,
meski secara relatif.Keproduktifanbahasainidibatasiolehsistem/ aturantertentusesuaidengankonvensidarimasyarakatnya.
Contoh: kata غفرmempunyai makna banyak apabila ditambah dengan
ا اغفر
ي يغفر
ا, س, ت استغفر
Kata غفر(mengampuni)terdiri dari
huruf-hurufغ ف رyang akan memiliki makna lain apabila
huruf-huruf tersebut disusun dengan urutan yang berbeda, yaitu ف ر غ = فرغ (kosong)dan رغف = ر غ ف(membuat adonan)
Satu kata tersebut dapat berproduksi menjadi beberapa kata yang mengandung
makna yang bervariasi.
10.
Bahasa itu bervariasi (متنوعة)
Variasi bisa diartikan sebagai macam-macam atau beragam. Variasi bahasa ini
terjadi karena manusia sebagai pembawa/pengantar bahasa itu memiliki latar
belakang yang berbeda-beda; baik dalam sosial, pendidikan, suku, lingkungan dan
sebagainya. Mengenaivariasibahasainiadatigaistilahyaituidiolek, dialek,
danragam.Idiolekadalahvariasiatauragambahasa yang
bersifatperorangan.Dialekadalahvariasibahasa yang
digunakanolehsekelompokanggotamasyarakatpadasuatutempatatausuatuwaktu.Sedangkanragambahasaadalahvariasibahasa
yang digunakandalamsituasi, keadaan, atauuntukkeperluantertentu.Contoh:
Indonesia : pelafalan “eng”
pada kata angsa
Inggris : pelafalan “:” pada “are”
Arab : pelafalan خpada خير
Jawa : pelafalan U
pada “irung”.
11.
Bahasa bersifat dinamis(ناميه)
Bahasa itu berkaitan dengan manusia, karena dalam kehidupannya di dalam
masyarakat kegiatan manusia itu tidak tetap dan selalu berubah, sehingga bahasa
itu menjadi ikut berubah , tidak tetap dan tidak statis, karena itulah bahasa
dikatakan dinamis.
Pergerakan/ perubahan bahasa bisa terjadi pada semua tataran bahasa. Perubahan yang paling jelasdan paling banyakterjadi,
adalahpadabidangleksikondansemantik. Atau bisa juga karena bahasa itu berkembang, mengalami
penyempurnaan.Contoh:
·
Doeloe
dulu
·
jang yang
·
pebruari Februari
·
kwalitas kualitas
·
ijin izin
·
perdesaan pedesaan
·
مائة مئة
12.
Bahasa itu manusiawi(انساني)
Manusiamerupakanmakhluk yang berpikir, makhluk yang bermasyarakat,
makhlukpenciptaalat-alat, makhlukrasional yang berakalbudi.Makadengansegalamacamkelebihannya,
manusiadapatmenyampaikankepada orang lain melaluialatkomunikasi.Alatkomunikasimanusia
yang namanyabahasaadalahbersifatmanusiawi, artinyahanyamilikmanusiadanhanyadapatdigunakanolehmanusia.[9]
Contoh: manusia mengucapkan “Selamat Ulang
Tahun” dengan maksud tertentu. Makhluk lain seeperti tumbuhan maupun hewan
tidak bisa mengucapkan. Kalaupun burung Kakak Tua mengulang ucapan majikannya
“Selamat Ulang Tahun”. Dia tidak mengerti maksudnya apalagi mengutarakan pesan
kepada pihak lain.
PENUTUP
SIMPULAN
A.
Pengertianbahasadalamkajianlinguistikberbedadengankajiandisiplin
lain. Linguistikmemberikandefinisibahasaadalahsebuah sistem lambang bunyi yang arbitrer yang digunakan
oleh anggotakelompok sosial untuk bekerjasama, berkomunikasi, dan
mengidentifikasikan diri. Selain itu, terdapat bahasa dengan istilah parole,
langue, dan langage. Dimana linguistik mengkaji parole
sebagai objek yang paling konkret, kemudian menghasilkan kaidah-kaidah langue
dan langue menghasilkan kaidah langage.
B.
Karakteristik bahasa merupakan ciri atau sifat yang hakiki dari
suatu bahasa, terdiri dari:
1.
Bahasa adalah sebuah sistem.
2.
Bahasa berwujud lambang.
3.
Bahasa berupa bunyi.
4.
Bahasa bersifat arbitrer.
5.
Bahasa mengandungmakna.
6.
Bahasa bersifat konvensional.
7.
Bahasa bersifat unik.
8.
Bahasa bersifat universal.
9.
Bahasa bersifat produktif.
10.
Bahasa itu bervariasi.
11.
Bahasa bersifat dinamis.
12.
Bahasa itu manusiawi.
DAFTAR PUSTAKA
Hijaziy, Mahmud Fahmi.مدخل إلي علم اللغة . Dar al-Tsaqafah. 1978.
Pei, Mario.أسس علم اللغة العربية, diterjemahkan oleh
Ahmad Mukhtar Umar. Ilm al-Kutub.
Chaer, Abdul. Linguistik Umum. Rineka
Cipta: Jakarta. 2014.
[1]Mahmud Fahmi Hijaziy, مدخل إلي علم
اللغة, (Dar al-Tsaqafah: ,1978), cet. 2., hal. 10.
[2]Mario Pei,أسس علم اللغة العربية, diterjemahkan oleh Ahmad Mukhtar Umar, (Ilm
al-Kutub: ), hal. 38.
[3]Soeparno, Dasar-Dasar Linguistik Umum, (Tiara Wacana:
Yogyakarta,2002), hal. 1-2.
[4]Abdul Chaer, Linguistik Umum, (Rineka Cipta: Jakarta, 2004), hal.
42.
[5]Soeparno, Op.Cit.,hal.3-4.
[6]Ibid.,hal. 2.
[7]Ibid., hal. 2.
[8]Abdul Chaer, Loc.Cit., hal. 52
[9]Ibid, hal. 58
0 comments:
Post a Comment