LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL) DI BALI
SEMESTER GASAL TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Disampaikan sebagai salah satu syarat
untuk memenuhi mata kuliah Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Laporan Individu Disusun oleh:
MUCHAMAD ABDURROCHMAN LUTHFI
1410210029
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB
JURUSAN TARBIYAH
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
2016
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)
Laporan
individu Praktik Kerja Lapangan di Denpasar Bali Disusun Oleh:
MUCHAMAD ABDURROCHMAN LUTHFI
1410210029
Program Studi : Pendidikan Bahasa Arab
Jurusan : Tarbiyah
Perguruan
Tinggi : STAIN Kudus
Tempat
Pelaksanaan : Denpasar Bali
Waktu
Pelaksanaan : 15-19
Agustus 2016
Telah disahkan
oleh Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) untuk memenuhi tugas akhir dari mata
kuliah Praktik Kerja lapangan (PKL).
Kudus, 31 Agustus 2016
Dosen
Pembimbing Lapangan
Ahmad falah, M, Ag
NIP: 197208222005011009
KATA
PENGANTAR
بسم الله الرّ Øمن الرّ Øيم
Puji Syukur penulis sampaikan ke hadirat Allah SWT yang terus
memberikan berbagai nikmat-Nya yang tak terhitung kepada setiap makhluk-Nya.
Penyelesain pembuatan laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini pun merupakan berkat salah satu
karunia-Nya yang amat patut penulis
syukuri. Shalawat dan salam semoga tetap dilimpahkan kepada Rasulullah Muhammad
SAW beserta ahlul bait, sahabat, tabi’in, dan seluruh umatnya tanpa kecuali.
Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini merupakan salah satu
agenda wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa semester V pada semua jurusan
yang ada di STAIN Kudus termasuk Jurusan Tarbiyah Program Studi Pendidikan
Bahasa Arab. Hal ini dimaksudkan untuk menambah wawasan dan pengetahuan para
mahasiswa tentang dunia keilmuan yang digelutinya. Bukan hanya sebatas pada
dunia akademis tapi juga berusaha untuk mengaplikasikan ilmu yang diperolehnya
melalui kegiatan PKL ini.
Sebagai salah satu bentuk tanggung jawab dari pelaksanaan kegiatan
Praktik Kerja Lapangan ini, pada akhir kegiatan PKL tersebut mahasiswa yang
bersangkutan wajib menyusun sebuah laporan. Dan untuk maksud itulah, penulis
merasa bersyukur karena dapat menyelesaikan laporan PKL ini. Tentu saja dalam
perjalanan penyusunannya, banyak sekali pihak-pihak yang ikut membantu
menyelasaikan penulisan laporan ini. Oleh karenanya, penulis merasa berterima
kasih sedalam-dalamnya kepada:
1.
Bapak Dr. H. Fathul Mufid, M.S.I, yang telah memberikan izin dan
restunya sehingga kami dapat melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di Bali.
2.
Bapak H. Kisbiyanto, S.Ag,
M.Pd selaku Ketua Jurusan Tarbiyah yang senantiasa memberikan saran dan
bimbingannya dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
3.
Bapak H. Ahmad Hamdani Lc, M.A selaku Ketua Prodi Pendidikan Bahasa
Arab yang senantiasa memberikan bimbinganya dalam melaksanakan Praktik Kerja
lapangan (PKL) di Bali.
4.
Bapak Ahmad Falah, M.Ag yang telah memberikan motivasi dan
arahan kepada penulis.
5.
PT. Mikro Aiko Utama, selaku mitra
tour selama
berada di Bali.
6.
Kedua orang tua yang selalu membantu dengan sepenuhnya, serta
teman-teman yang telah mendorong penulis sehingga tersusunlah laporan individu
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini.
7.
Semua pihak yang telah membantu penulis dalam penyusunan laporan
ini baik secara langsung maupun tidak langsung yang tidak dapat dituliskan di
sini.
Penulis telah berusaha dengan
maksimal sesuai dengan kemampuannya untuk melakukan dan menyajikan yang terbaik
selama PKL dan dalam laporan ini, namun penulis juga menyadari masih banyak
kekurangan dan kesalahan dalam berbagai hal. Oleh karena itu, saran dan masukan
perbaikan sangat kami harapkan untuk menyempurnakan tugas-tugas serupa pada
masa yang akan datang. Semoga Laporan praktik kerja lapangan di Bali
memberikan manfaat bagi masyarakat pada umumnya dan pembaca pada khususnya
serta dapat membantu meningkatkan harkat dan martabat bangsa kita dalam
membangun bangsa Indonesia tercinta ini.
Kudus, 31 Agustus 2016
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.................................................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN................................................................................... ii
KATA PENGANTAR.............................................................................................. iii
DAFTAR ISI.............................................................................................................. V
BAB I DESKRIPSI KUNJUNGAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
(PKL)
A.
Pendahuluan................................................................................................ 6
B.
Kunjungan Kelembagaan..........................................................................
6
1.
Kunjungan I di Yayasan Al Ma’ruf Denpasar Bali.............................. 6
2.
Kunjungan ke-II di IALF Bali............................................................ 12
C.
Kunjungan Obyek Wisata........................................................................ 13
1.
Tanah Lot............................................................................................ 13
2.
Dewata Kaos....................................................................................... 14
3.
Cening Ayu......................................................................................... 15
4.
Puncak Indah Bedugul....................................................................... 15
5.
Monumen Rakyat Bali........................................................................ 16
6.
Pantai Kuta......................................................................................... 17
7.
Krisna Bali.......................................................................................... 17
8.
Joger.................................................................................................... 18
BAB II ANALISIS DAN SOLUSI
A.
Analisis................................................................................................... 19
1.
Seminar dan Studi Banding di Yayasan Al
Ma’ruf Denpasar Bali.... 19
2.
Efektifitas Pembelajaran di IALF....................................................... 20
3.
Nilai-Nilai Edukatif Dari Kunjungan Objek Wisata........................... 21
B.
Solusi....................................................................................................... 23
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan......................................................................................... 23
B.
Saran................................................................................................... 24
C.
Penutup............................................................................................... 24
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................. 24
LAMPIRAN-LAMPIRAN
A.
Jadwal PKL........................................................................................... 25
B.
Dokumentasi atau Foto......................................................................... 27
BAB I
PRAKTIK KERJA LAPANGAN
A.
Pengertian Praktik Kerja Lapangan
Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu
kegiatan perkuliahan diluar kampus STAIN Kudus, yaitu ditempat atau lembaga
tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan program kekhususan yng ditempuh,
yang merupakan mata kuliah wajib yang bebobot 3 Sistem Kredit Semester (SKS)
bagi mahasiswa semester 5 pada semua program studi di lingkungan Jurusan
Tarbiyah STAIN Kudus.[1]
B.
Deskripsi Kunjungan Kelembagaan Pendidikan
1. Deskripsi Seminar di Yayasan Al Ma’ruf
Yayasan Al Ma’ruf
adalah sebuah yayasan pendidikan Islam yang terdiri dari pendidikan jenjang RA,
MI, MTs, MA, SMK dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang dikelola oleh
swasta atau perorangan. Gedung yayasan Al Ma’ruf ini terletak di Angsoka Cargo
Permai I/12, Ubung, Denpasar, Bali. Rombongan kami berkunjung pada hari Selasa,
16 Agustus 2016 sekitar pukul 12.00 WITA. Dengan berjalan kaki kami melewati
jalan yang aspalnya sudah banyak berlubang. Sepanjang perjalanan kami
berpapasan dengan sebagian anak laki-laki dan perempuan yang merupakan peserta
didik di yayasan tersebut. Mereka dipulangkan lebih awal karena para guru beserta
pengurus yayasan yang ingin lebih fokus menyambut kedatangan kami. Sebagaimana
tuan rumah yang kedatangan tamu. Bak tamu yang spesial, sesampainya disana kami
disana kami disambut dengan hangat dan dijamui dengan berbagai hidanganan makan
siang. Kemudian disambung dengan sambutan oleh ketua yayasan Al-Ma’ruf Denpasar
Bali, Bapak Drs. H. Mahrusun, M. Pd. I. Kemudian disambung oleh Rektor STAIN
Kudus, Bapak Fathul Mufid yang juga menyampaikan sepatah dua patah kata untuk
mengawali kegiatan studi banding.
1.
Sambutan ketua yayasan Al-Ma’ruf Denpasar Bali yang di wakili oleh ketua
STAI Denpasar Bpk Drs. H. Mahrusun, M. Pd. I. Yang berisikan:
a.
Sejarah singkat dan profil yayasan Al-Ma’ruf Denpasar Bali
Yayasan
Al Ma’ruf adalah sebuah yayasan pendidikan Islam yang terdiri dari pendidikan
jenjang RA, MI, MTs, MA, SMK dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang
dikelola oleh swasta atau perorangan
Yayasan Al-Ma’ruf berdiri pada tahun 2004 yang di
dirikan oleh H. Ahmad Zaini Mustofa (Bojonegoro jawa timur). Berdirinya yayasan ini bukan tanpa hambatan,
pada tahun 1994 berdirinya MI merintis
adanya yayasan Al-Ma’ruf namun banyak pro-kontra dari masyarakat, pun
dengan tahun 1999 musyawarah dengan muslim ubung belum juga menemui titik temu.
Akhirnya pada tahun 2004 yayasan Al-Ma’ruf mulai dibangun yang dikerjakan oleh
oleh para karyawan alam jati selama dua bulan.
Berikut
adalah susunan kepengurusan yayasan Al- Ma’ruf yang disampaikan Narasumber dalam seminar .
SUSUNAN PERSONALIA YAYASAN AL-MA’RUF
TAHUN 2011- 2016
v Badan Pembina
1. H. A. Zaeni Mustofa
2. Hj. Suryani
3. H. M. Saefuddin
v Badan Pengawas
1. KH. Rohadi
2. KH.
Ahmad Junaidi
3. Mohammad
Ahmadi
v Pengurus
1. Ketum :
KH. Nurhadi Al- Hafidz
2. Waket :
KH. Miftah Aulawi Noor
3. Sektum :
Jumari, S. P. M. Pd.
4. Bendum :
Ainul Fitriyah, A. Md.
5. Wabend :
M. Machrus zain
v Unit Kegiatan
1.
Kepala RA :
Uswatu Hasanah, S. Pd. I.
2.
Kepala MI :
Peny M, S. Pd.
3.
Kepala MTs :
Nasihatul Amalah, M. Pd. I.
4.
Kepala MA :
Rifa’i, M. Pd. I.
5.
Kepala SMK :
Najmuddin, S. Sos. I.
6.
Kepala STAI :
Drs. H. Machrusun, M. Pd.
b.
Visi dan Misi
Mencetak generasi islam yang berhaluan ahlusunah wal jama’ah,
beriman dan bertaqwa (IMTAQ), berahlak muli, berilmu pengertahuan dan teknologi
(IPTEK), dan mampu mengembangkan diri sebagai kader bangsa.
c.
Jenjang Pendidikan yang diselanggarakan
yayasaan Al-Ma’ruf
·
MI AL-Ma’ruf (Tahun 2004)
Kepsek pertama : Moh. Hamim, S. Ag. M. Pd. I.
·
RA AL-Ma’ruf (Tahun 2004)
Kepsek pertama : Hj. Jamilah, S. Ag.
·
MTs AL-Ma’ruf (Tahun 2005)
Kepsek pertama : Moh. Ridwan, S. Pd. I.
·
MA AL-Ma’ruf (Tahun 2005)
Kepsek pertama : Drs. Nurul Hidayat, M. Ag.
·
STAI Denpasar
(Tahun 2008)
Ketua : Drs. H. Mahrusun, M. Pd. I.
·
SMK Bina Madina/Al-ma’ruf Denpasar (Th 2009)
Kepsek pertama : Jumari, S.P., M. Pd.
d.
Prestasi yang diraih oleh yayasan Al-Ma’ruf Denpasar Bali
PRESTASI LOMBA
MADRASAH ALIYAH (MA) AL-MA’RUF DENPASAR
Pada Tahun 2015/2016
NO
|
JENIS LOMBA
|
TINGKAT
| |
1
|
MTQ Putri (Aksioma)
|
I
|
Kota Denpasar
|
2
|
Tenis Meja Putra (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
3
|
Tenis Meja Putri (Aksioma)
|
I
|
Kota Denpasar
|
4
|
Kaligrafi Putra (Aksioma)
|
I
|
Kota Denpasar
|
5
|
Tenis Meja Putri (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
6
|
MTQ Putri (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
7
|
Kaligrafi Putri
|
II
|
Kota Denpasar
|
8
|
Olympiade Matematika (KSM)
|
III
|
Kota Denpasar
|
9
|
MTQ Putra (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
10
|
Islamic Spech Contest (SMA)
|
II
|
Kota Denpasar
|
11
|
Pidato Bhs Inggris Putra (Aksioma)
|
III
|
Kota Denpasar
|
12
|
Lari 400 m Putri (Aksioma)
|
III
|
Kota Denpasar
|
13
|
Tenis Meja Putri (Aksioma)
|
III
|
Kota Denpasar
|
14
|
Kaligrafi Putra (Aksioma)
|
III
|
Kota Denpasar
|
15
|
Lari 400 m Putra (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
16
|
Lari 100 m Putri (Aksioma)
|
III
|
Kota Denpasar
|
17
|
Lari 100 m Putra (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
18
|
Pidato Bhs Inggris Putri (Aksioma)
|
II
|
Kota Denpasar
|
19
|
Bintang Vokalis Remaja Putri
|
III
|
Kota Denpasar
|
20
|
Bintang Vokalis Remaja Putra
|
I
|
Kota Denpasar
|
21
|
Pidato bhs Inggris Putra (SMA)
|
II
|
Kota Denpasar
|
22
|
Bintang Vokalis Remaja Putra
|
I
|
Provinsi Bali
|
23
|
Seni Kreasi Tari Bali Putri (PPSN)
|
I
|
Provinsi Bali
|
24
|
Seni Kreasi Tari Bali Putra (PPSN)
|
II
|
Provinsi Bali
|
25
|
Mading Putri (PPSN)
|
II
|
Provinsi Bali
|
26
|
Tata Boga (PPSN)
|
I
|
Provinsi Bali
|
27
|
Tecnologi Tepat Guna (PPSN)
|
III
|
Provinsi Bali
|
28
|
Paskibra (Jambore)
|
II
|
Provinsi Bali
|
29
|
Pentas Seni Budaya (Jambore)
|
III
|
Provinsi Bali
|
30
|
Qasidah Rebana (Gebyar seni PP)
|
I
|
Provinsi Bali
|
31
|
Nasyid (Gebyar seni PP)
|
I
|
Provinsi Bali
|
32
|
Pencak Silat Kls E putri
|
I
|
Provinsi Bali
|
33
|
Qasidah Rebana
|
VI
|
Nasional
|
34
|
Pidato Bahasa Inggris Putri
|
I
|
Provinsi Bali
|
35
|
Stand Up Komedi Putri
|
I
|
Provinsi Bali
|
36
|
Stand Up Komedi Putra
|
II
|
Provinsi Bali
|
37
|
Banjari Putri
|
I
|
Provinsi Bali
|
.
2.
Sambutan Ketua STAIN Kudus di yayasan Al-Ma’ruf Denpasar Bali yang disampaikan oleh Bapak Dr. H. fathul Mufid M. S. I.
Berikut uraian
singkat sambutan yang disampaikan:
STAIN
KUDUS berdiri pada 12 Dzulqa’dah 1417 H atau 21 Maret 1997 M.
Profil
STAIN Kudus
a.
STAIN Kudus memiliki 4 (Empat) Jurusan dalam program Strata 1,
dengan 14 prodi yaitu :
1.
Jurusan Tarbiyah dengan Empat Prodi yaitu :
a.
S1 Pendidikan Agama Islam (PAI)
b.
S1 Pendidikan Bahasa Arab (PBA)
c.
S1 Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI)
d.
S1 Pendidikan Guru Raudlatul Athfal (PGRA)
2.
Jurusan Syari’ah dengan Empat Prodi yaitu :
a.
S1 Ekonomi Syariah (ES)
b.
S1 Akhwal Syakhsyiyyah (AS) atau disebut Hukum Islam
c.
S1 managemen Bisnis Syaria’ah (MBS)
d.
S1 Managemen zakat dan wakaf (MZW)
3.
Jurusan Usuluddin dengan Empat Prodi yaitu :
a.
S1 Ilmu Al-Quran dan Tafsir (IQT)
b.
S1 Ilmu Aqidah (IA)
c.
S1 Akhlak dan Tasawuf (AT)
d.
S1 Ilmu Hadist (IH)
4.
Jurusan Dakwah dengan Dua prodi yaitu :
a.
S1 Bimbingan dan Konseling Islam (BKI)
b.
S1 Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI)
Dan
Strata 2 dengan 2 (Dua) Jurusan yaitu :
a.
Magister Manajemen pendidikan Islam (S2 MPI)
b.
Magister Ekonomi Syari’ah (S2 ES)
Beliau memaparkan bahwa STAIN kudus telah membuka prodi baru yakni :
Tadris Bahasa Inggris dan Tadris IPS. Beliau juga mengatakan bahwa pada awal
tahun 2017 STAIN KUDUS akan beribah menjadi IAIN SUNAN KUDUS. Semoga saja ini
bukan sekedar wacana ataupun janji manis
dari beliau.aamiin.
b.
Alasan STAIN menyelenggarakan PKL dan memilih
Praktik Kerja Lapangan (PKL) di yayasan Al-Ma’ruf denpasar Bali
Pentingnya Praktek Kerja Lapangan (PKL)
untuk pengembangan wawasan seorang pendidik, juga sebagai kegiatan untuk
mencari pengalaman, menimba ilmu yang bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan,
kreativitas dan keterampilan agar dapat menumbuhkan manusia yang dapat
membangun dirinya sendiri serta
sekitarnya. Hal ini lah
yang mendasari STAIN kudus mengadakan program PKL.
Bali adalah kota yang terkenal bagi turis mancanegara bahkan lebih
terkenal di banding
Indonesia sendiri. Mayoritas penduduknya memeluk agama Hindu. Meskipun Islam
sebagai agama minoritas namun di bali
berdiri sebuah yayasan, yakni Al-Ma’ruf. Yang mana yayasan ini dapat
menyelenggarakan pendidikan nasiaonal yang berbasis islam. Di sinalah
STAIN kudus tertarik untuk mendalami dan mengkaji lebih dalam tentang pengelolaan dan menejemen
yayasan Al-ma’ruf yang mampu
bersaing dengan sekolah-sekolah umum di Denpasar
bali.
Setelah
usai sambutan dari bapak rector, dilanjutkan dengan penutupan dan doa serta
pemberian cenderamata dari kampus STAIN Kudus dan juga penandatanganan surat
kerja sama antara STAIN Kudus dan yayasan Al Ma’ruf. Kemudian dilanjutkan
dengan kelompok diskusi sesuai prodi masing-masing bersama guru-guru dan staff
yayasan Al Ma’ruf.
c.
Sesi diskusi kelompok bersama guru-guru dan staff yayasan Al Ma’ruf
Diskusi
ini diikuti oleh semua mahasiswa sesuai dengan prodi masing-masing. mahasiswa
dikelompokkan menjadi 3 kelompok, yaitu kelompok PBA, PGMI dan PGRA.
·
Kelompok Diskusi PBA
Dalam diskusi ini, dipimpin
langsung oleh kepala MA Al Ma’ruf Bapak Rifa’I S. Pd, M. Pd. I dan didampingi
oleh dosen pembimbing lapangan Bapak H. Ahmad Hamdani L.C, M. Ag. dalam acara
diskusi tersebut mahasiswa sangat antusias mengikutinya.
Sesi dialog dan Tanya jawab merupak sesi puncak yang
ditunggu-tunggu oleh para mahasiswa. Dalam sesi ini muncul berbagai pertanyaan
tentang perihal yang disampaikan oleh pihak yayasan. Diantaranya pertanyaan
mengenai metode pembelajaran yang diterapkan, kendala-kendala dalam mengatasi
para siswa yang kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab.
Bapak Rifa’I sebagai kepala smadrasah mengawali untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan dari mahasiswa. Beliau mengungkapkan bahwa “jika kita
sudah terjun dalam lapangan, kita akan merasakan bahwa teori-teori yang kita
pelajari akan berbanding jauh dari penerapannya di lapangan. Untuk mengatasi
berbagai persoalan tentang pembelajaran dan menata akhlak siswa butuh kesabaran
yang tidak ada habisnya. Maklum saja, siswa-siswa yang masuk ke MA Al Ma’ruf
tidak semuanya memiliki dasar yang kuat dalam pendidikan agama Islam. Sebagian
dari mereka ada yang belum lancer membaca aksara Arab dan bahkan ada pula yang
belum bisa membaca huruf hijaiyyah, jika kita paksa mereka untuk mengikuti
materi-materi dalam kelas maka mereka tidak akan bisa mengikuti. Jadi, seorang
guru tidak hanya dituntut untuk mahir dalam menguasai bahasa Arab, tapi juga
diperlukan kesabaran dan ketelatenan untuk membimbing mereka dari nol.”
Istri dari bapak kepala madrasah yang ikut hadir disana juga
menjawab pertanyaan dari mahasiswa. Kebetulan beliau juga salah satu guru di
yayasan Al Ma’ruf. “ materi bahasa Arab memang penting, tapi yang lebih penting
adalah bagaimana seorang guru dapat mengkondisikan kelas agar tercapai pembelajaran
yang kondusif. Guru juga harus memahami karakter dan sifat-sifat dari para
murid. Karena setiap individu punya latar belakang yang berbeda. Kita tidak
bisa menyamaratakan semua kemampuan individu. Untuk mengatasi hal ini, kami
para guru menganjurkan bagi para murid yang sekiranya mampu untuk mengikuti
materi bahasa Arab agar mengikuti kegiatan ekstra pidato bahasa Arab. Di
kegiatan ekstra inilah mereka akan dapat berkembang, karena mendapat tambahan
materi. Namun jika mereka hanya mengikuti pembelajaran dalam kelas, mereka akan
sulit berkembang, hal ini karena mereka hanya mengulang-ulang materi yang belum
bisa difahami bagi teman-teman mereka yang kesulitan dalam bahasa Arab.”
Sebenarnya masih banyak pertanyaan yang ingin ditanyakan oleh para
mahasiswa. Namun karena keterbatasan waktu, diskusi akhirnya ditutup oleh doa
dan dilanjutkan dengan berslam-salaman dengan para guru yang mengikuti diskusi
tersebut.
2.
Deskripsi Seminar dan Pelatihan di IALF
Tanggal
18
agustus 2016 di pagi hari yang cerah dengan wajah
yang ceria, mahasiswa-mahaiswi STAIN Kudus menikmati makan pagi di Hotel Cristal Kuta. Setelah makan, penumpang Bus 2 berlajut untuk menuju
ke tempat kunjungan yang ke-2 yaitu di IALF.
Indonesia
Australia Language Foundation (IALF) adalah organisasi pelatihan bahasa
terkemuka di Indonesia. Didirikan oleh pemerintah Indonesia dan Australia Aktivitas utama dari IALF adalah pengajaran
bahasa: Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
Sampai
disana kami sangat terkesan dengan bangunan yang indah dan pohon-pohon hijau
yang berdiri kokoh disamping bangunan-bangunan membuat hati senang dan gembira
sejauh hati memandang.
Ketika
kami masuk kedalam ruangan seminar kami disambut dengan nara sumber yaitu
Komang Hartini salah satu anggota IALF. Mahasiswa terlihat sangat semangat dan
antusias dalam mendengarkan apa yang di sampaikan Ibu komang yang membahas tema
tentang ”teaching young learners” karena memang mahasiswa-mahasiswi
masuk dalam jurusan pendidikan. Seminar ini membahas tentang pelajar muda yang
berumur berkisar antara 6 sampai 12 tahun. Seorang pendidik harus mengerti apa
yang anak suka lakukan, apa yang mereka butuhkan dan apa yang tidak/belum bisa
lakukan. Seperti anak diusia tersebut masih suka bermain dan mereka belum bisa
terfokus pada konteks suatu pelajaran oleh karena itu apabila anak disuruh
untuk membaca sebentar saja mereka sudah tidak tahan pasti akan langsung
berlarian atau bermain. Dan solusinya adalah untuk
mengajar anak kecil guru harus kreaktif dan aktif karena Cognitive Delopment
mereka masih terbatas. Guru harus dapat memahami aktivitas yang cocok bagi
anak-anak dengan memperliatkan. Cara yang cocok bagi anak-anak adalah dengan
menggunakan Games, drawing, Playing, colouring, music, movement(total Physical
Response), Making Things.Selain itu harus bisa menyeimbangkan dengan cara
stirrers activities dan settlers activites. Stirrers activites antara lain:
Stining, Oral Work, Competitions, Drama dan T-S interaction adapun settlers activites
antara lain Copying, Colouring, Listening, Tests, Being read to.
Setelah
seminar berakhir kami mendapatkan kenang-kenangan buku dan bulpoin yang apabila
kertas pinggirnya ditarik akan muncul verb-verb dalam bahasa inggris, kami
sangat tersanjung dapat mengunjungi IALF dan mendapatkan tambahan pengetahuan.
C.
Kunjungan Obyek Wisata
1. Tanah Lot
Diceritakan dalam Dwijiendratattwa pada abad 15, dikutip dari Buku “ Pura
Luhur Tanah Lot di Sagara Kidul, penulis Drs Ngurah oka Supartha.
Pada Masa Kerajaan Majapahit di Jawa Timur tersebutlah seorang Bhagawan
yang bernama Dang Hyang Dwi Jendra . Beliau di hormati atas pengabdian yang
sangat tinggi terhadap raja dan rakyat melalui ajaran-ajaran spiritual
peningkatan kemakmuran dan menanggulangi masalah-masalah kehidupan. Beliau
dikenal dalam menyebarkan ajaran Agama Hindu dengan nama “Dharma Yatra” di
Lombok Beliau disebut “ Tuan Semeru” atau guru dari semeru, nama sebuah gunung
di Jawa Timur.
Pada waktu Beliau datang ke Bali untuk menjalankan misinya pada abad ke 15,
yang berkuasa pada saat itu adalah Raja Dalem Waturenggong yang menyambut
Beliau dengan sangat hormat. Beliau mengajarkan dan menyebarkan ajaran Dharma
sampai ke pelosok-pelosok pulau Bali dan bnyak membangun tempat-tempat suci untuk
membangun dan meningkatkan kesadaran spiritual dan memperdalam ajaran-ajaran
agama Hindu.
Disebutkan pada saat Beliau menjalankan Dharma Yatra di Rambut Siwi. Beliau
melihat dari arah Tenggara dan mengikutinya sampai pada sumbernya yang ternyata
adalah sebuah sumber mata air. Tidak jauh dari sumber mata air tersebut, Beliau
menemukan sebuah tempat yang sangat indah yang disebut “ Gilli Beo”( Gilli
artinya batu karang, Beo artinya burung, jadi itu adalah sebuah batukarang
besar berbentuk burung beo. Di tempat inilah Beliau membangun tempat untuk
bermeditasi dan melakukan pemujaan kepada Dewa Penguasa Laut.
2. Dewata Kaos
Pendiri Wisata Belanja Dewata oleh-oleh Khas Bali
yaitu Gusti Putu Darmayuda, atau Agung Darmayuda seorang pegawai negeri di
Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Denpasar dan isterinya Kadek
Imawatiatau Jero Puspitawati.
Dewata, diresmikan pada tanggal 30 Maret tahun 2010. Dewata souvenir Bali
bergerak dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali, berupa kerajinan Bali, kaos
Bali, pernak-pernik Bali, lukisan Bali, patung Bali, sandal yang berlogokan
dewata. Dewata ini berlokasikan di Jln. BipassNgurah
Rai
no 53 Sanur Kesiman Denpasar, Bali. Lokasinya sangat strategis sehingga mudah ditemukan dari berbagai
penjuru.
Dewata
hadir menjual souvenir dengan memberikan kenyamanan bagi pengunjung untuk
membeli oleh-oleh dengan memprioritaskan kwalitas yang bagus tapi harga murah,
tidak murah-murahan.Buktikan hasil kerajinan dewata karena dewata memproduksi
baju kaos sendiri, dari menjual kain, menjahit, menyablon, dan membordir
sendiri. Dan akhirnya dewata oleh-oleh berdiri yang dulunya hanya konveksi yang
mengalami instansi dan pribadi saja. Tempat dewata mewah tapi harganya murah dan terjangkau.[2]
3.
Cening Ayu
Pada
tanggal 17 Agustus 2016, kami dan rombongan pergi melanjutkan perjalanan ke
cening ayu, sampai disana kami dan rombongan bis1- bis 5 kira-kira pukul 08.00
WITA, disana terdapat oleh-oleh khas Bali.
Cening
ayu awalnya didirikan pada tahun 2008 oleh I wayan Bendi dan Ni nyoman tilem,
pada awalnya cening ayu merupakan salah satu tempat belanja oleh-oleh yang
menawarkan berbagai produk retail yang selama ini menjadi ciri khas Bali mulai
dari cemilan, baju barong, kain pantai, batik, handycraft, perak dan lain
sebagainya. Pada Tahun 2011 Ditengah pesatnya perkembangan dari usaha pusat
oleh-oleh di bali, Cening ayu mempunyai inovasi agar lebih berkesan dan
mempunyai ciri khas tersendiri, oleh salah satu putra mereka yang bernama I
Komang Manik Sumardika , SE beserta istri yang bernama I Gusti Ayu Pradnyadari,
SE pada saat itu menciptakan terobosan baru dengan cara membuat tempat
produksi KAOS LUKIS BALI CENING AYU. Dan kemudian memasuki tahun 2012
cening ayu kembali berinovasi dengan membuat tempat produksi kue PIE SUSU
CENING Dan sampai saat ini cening ayu hadir dengan nama Pusat Produksi Pie
Susu dan Kaos Lukis Cening Ayu. Dengan tanpa menghilangkan produk produk
lainnya yang sudah ada.[3]
4.
Puncak Indah Bedugul
Setelah
dari Cening Ayu, kami dan rombongan tiba sampai wisata puncak indah bedugul
sambil bercengkama senangnya, sebelum ke puncak indah bedugul kami dan
rombongan melaksanakan Sholat Jama’ Qoshor terlebih dahulu.
Bedugul adalah objek
wisata bali yang terletak di perbukitan dengan cuaca yang sangat sejuk dimana
di bedugul juga terdapat sebuah danau yang bernama danau beratan.
Di Objek wisata Bedugul
terdapat sebuah pura yang bernama pura di ulun danu yang terletak di pinggir
danau beratan. Pura ulun danu di percaya sebagai tempat bersemayaman dewi sri
atau dewi kesububuran. Objek wisata bedugul terletak di desa Candi Kuning,
Kecamatan Baturit kabupaten tabanan kurang lebih jaraknya 45 km dari pusat kota
kabupaten dan Jaraknya dari kota denpasar sekitar 50 km ke arah utara mengikuti
jalan raya Pura tersebut berada di tepi danau Beratan, nama pura ulun danu
diambil dari kata danau.
Selain danau beratan
yang indah terdapat juga toko-toko orang islam yang menjual berbagai jenis
kaos, suvenir dan oleh-oleh lainnya. Disana juga terdapat masjid yang luas
untuk tempat singgah para wisatawan yang ingin beristrihat dan sholat. Terdapat
juga perahu jika ingin menikmati keindahan dari tengah danau.
5. Wisata Monumen Rakyat Bali
Pada tanggal 17 Agustus 2016, kami dan rombongan pergi melanjutkan
perjalanan ke Monumen Rakyat Bali, sampai disana kami dan rombongan bis1- bis 5
kira-kira pukul 12.00 WITA, disana cuacanya panas sekali, disana kami
mengunjungi musium rakyat bali untuk melihat sejarah-sejarah kemerdekaan
indonesia di bali dan pemandangan indah dari atasnya, setelah itu kami dan
rombongan bis 1- bis 5 melanjutkan perjalanan ke Pantai Kuta dan Sholat Jama’
Qoshor di Masjid setempat.
Salah satu cara mengenal sebuah
daerah adalah melalui museumnya. Nah, jika Andahh ingin mengenal sejarah Bali,
datang saja ke Museum Bajra Sandhi. Museum yang juga dikenal dengan nama
Monumen Perjuangan Rakyat Bali ini berdiri megah di tengah Lapangan Renon,
Jalan Raya Puputan, Denpasar Timur, Denpasar.
Selain hari libur nasional, Museum Bajra Sandhi dibuka setiap hari.Pada
Senin-Jumat, museum dibuka pukul 08.30-17.00 WITA.Sedangkan pada Sabtu-Minggu,
pengunjung bisa masuk mulai pukul 09.30-17.00 WITA.
Menurut denah bangunan yang saya
baca, museum ini terdiri atas tiga bagian utama.Pertama, bagian nistaning utama mandala, yaitu lantai
dasar gedung dengan beberapa ruang seperti ruang informasi, administrasi,
pameran, perpustakaan, suvenir, rapat, dan toilet. Kedua, madianing utama mandala, yaitu lantai tengah tempat memajang 33
diorama perjuangan rakyat Bali dari masa ke masa, mulai zaman prasejarah hingga
masa perjuangan kemerdekaan Republik Indonesia. Di bagian ini, terdapat kolam ikan
bundar bernama Puser Tasik dengan ornamen air mancur patung katak.[4]
6.
Pantai Kuta
Setelah
dari perjalanan ke Monumen Rakyat Bali , dilanjutkan dengan berwisata air yakni di Pantai
Kuta Bali tepatnya pada pukul 15.00 WITA, menggunakan angkutan khusus yang
menuju ke pantai kuta.
Ketika
sampai di tempat tujuan tepat setelah pintu masuk terdapat warga sekitar yang
berjualan kacamata ini bisa membantu wisatawan untuk menghindari sinar matahari
langsung ke mata karena akan menyebabkan sakit pada mata.
Cuaca
Bali sangat terik sehingga kita bisa melihat matahari yang besarnya tidak biasa
dilihat ketika berada didaerah jawa dan dimana kearah mata memandang banyak
turis asing yang berjemur di bibir pantai untuk menikmati hangatnya matahari.
Banyak
kegiatan yang dilakukan turis-turis ke pantai kuta diantaranya adalah berenang,
berjemur, berselancar dan tentunya berfoto bersama keluarga ataupun teman untuk
mengabadikan moment.
Pemandangan
di pulau kuta sangat indah apalagi kalau di sore hari, sunset dibali tidak bisa
digambarkan, ramainya suasana pantai, birunya laut dan merahnya awan dilangit
karena pancaran sinar matahari serta angin yang berhembus membawa tubuh serasa
ingin melayang semakim membuat suasana tenang dengan melihat keindahan dan
keelokan pantai kuta.
7.
Krisna Bali
Selepas
menikmati keindahan Pantai Kuta, kami menikmati
makanan bali dan membeli oleh-oleh khas bali. Pukul 18.00 WITA Rombongan PKL
STAIN Kudus sampai di Krisna Bali yaitu tempat belanja oleh-oleh khas bali,
terdapat juga restoran yang menyediakan makanan khas bali. Kami semua disuguhkan
untuk menikmati makan malam sembari menikmati alunan lagu dari penyanyi
penyanyi asal Kudus yang mengisi acara dan belanja oleh-oleh di Krisna Bali.
Krisna Bali memiliki koleksi yang lengkap mulai dari T-shirt yang
lengkap dengan motif-motif khas Bali, souvenir, makanan ringan dan lainnnya.
Tempatnya sangat luas dan nyaman untuk berbelanja serta harga yang ditawarkan
sangat terjangkau.
Perjalanan kemudian dilanjutkan
untuk Check In ke Hotel Cristal Kuta Pukul 20.00 WITA.
8. Joger
Joger dahulu hanyalah sebuah toko atau sejenis galeri yang menjual berbagai
barang-barang seni dan batik dengan nama toko "Art & Batik Shop
Joger.Namun kini Joger menjelma sebagai salah satu tempat wisata belanja yang
wajib dikunjungi bila ke Bali.
Kata Joger diambil dari perpaduan dari nama sang pemilik yaitu Joseph Theodorus Wulianadi dengan
sahabat karibnya yang bernama Mr.Gerhard
Seeger dimana yang huruf E-nya dibaca seperti kata "Enak" atau
pada kata "Ekonomi".Toko Joger pada awalnya lahir pada tanggal 19
Januari 1981 dengan bantuan dari si sahabat karib yang menghibahkan uang
sebesar US$ 20.000 sebagai hadiah pernikahan si pemilik Joger sekarang yaitu
Joseph Theodorus Wulianadi.
Di Joger Barang yang dijual pun beraneka ragam bahkan banyak yang
unik.Selain T-Shirt sebagai komoditi utamanya, topi, tas, gantungan kunci,
sandal, ada juga barang-barang unik yang mungkin tidak ada ditempat lain
misalnya jam mundur, sandal raksasa,
dan lainnya.
Di Joger saya dan teman-teman
membeli oleh-oleh yang untuk diri sendiri juga keluarga seperti kaos Joger,
pernak-pernik Joger, tas, dan lain-lain. Untuk belanja di joger perlu perjuangan
karena akan berdesakan dan pakaian yang pas untuk dipilih, harus cekatan karena siapa
cepat dia dapat dan akan berebut dengan yang lainnya. Menguji kesabaran untuk
ngantri di kasir yang sangat panjang antriannya.
Pelajaran yang dapat diambil dari
Joger yaitu kita dapat menyalurkan kreatifitas dalam karya yang bernilai dan
seperti joger yang selalu mengajarkan kebaikan dari hal kecil yaitu mengucap
terimakasih sebagai bentuk balas jasa atas diri kita terhadap orang lain
seperti tagline joger "Belanja
Tidak Belanja Tetap Thank You”.
BABII
ANALISIS DAN
SOLUSI
A.
ANALISIS
1.
Analisis Kunjungan Yayasan Al-MA’RUF Denpasar Bali
Yayasan
Al Ma’ruf adalah sebuah yayasan pendidikan Islam yang terdiri dari pendidikan
jenjang RA, MI, MTs, MA, SMK dan Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) yang
dikelola oleh swasta atau perorangan. Gedung yayasan Al Ma’ruf ini terletak di
Angsoka Cargo Permai I/12, Ubung, Denpasar, Bali.
Visi dan Misi Yayasan Al-Ma’ruf Denpasar Bali yaitu Mencetak
generasi islam yang berhaluan ahlusunah wal jama’ah, beriman dan bertaqwa
(IMTAQ), berahlak muli, berilmu pengertahuan dan teknologi (IPTEK), dan mampu
mengembangkan diri sebagai kader bangsa. Di Yayasan
Al-Ma’ruf Denpasar telah melahirkan banyak
pelajar-pelajar, mahasiswa maupun mahasiswi yang berprestasi baik dalam bidang
olah raga, pembelajaran dan seni dari berbagai lomba yang diikutinya baik
Regional, National, dan International. Sehingga mampu mengharumkan nama Negara
Indonesia dikancah International.
Dari analisis kunjungan di Yayasan Al-Ma’ruf mengenai metode
pembelajaran yang diterapkan, kendala-kendala dalam mengatasi para siswa yang
kesulitan dalam mempelajari bahasa Arab membutuhkan kesabaran yang tidak ada
habisnya. Dikarenakan, siswa-siswa tidak semuanya memiliki dasar yang kuat
dalam pendidikan agama Islam. Sebagian dari mereka ada yang belum lancar
membaca aksara Arab dan bahkan ada pula yang belum bisa membaca huruf
hijaiyyah, apabila dipaksa mereka untuk mengikuti materi-materi dalam kelas
maka mereka tidak akan bisa mengikuti. Jadi, seorang guru tidak hanya dituntut
untuk mahir dalam menguasai bahasa Arab, tapi juga diperlukan kesabaran dan
ketelatenan untuk membimbing mereka dari nol. Sebagaimana seorang guru dapat
mengkondisikan kelas agar tercapai pembelajaran yang kondusif. Guru juga harus
memahami karakter dan sifat-sifat dari para peserta didik, melalui pendekatan
guru terhadap peserta didiknya seperti halnya teman bicara. Karena setiap
individu punya latar belakang yang berbeda. Kita tidak bisa menyamaratakan
semua kemampuan individu. Untuk mengatasi hal ini, guru menganjurkan bagi para
peserta didik yang sekiranya agar mampu mengikuti kegiatan ekstra Bahasa Arab.
Di kegiatan ekstra inilah mereka akan dapat berkembang, karena mendapat
tambahan materi. Namun jika mereka hanya mengikuti pembelajaran dalam kelas,
mereka akan sulit berkembang, hal ini karena mereka hanya mengulang-ulang
materi yang belum bisa difahami bagi teman-teman mereka yang kesulitan dalam
bahasa Arab.
Calon peserta didik mempunyai karakteristik potensi yang sangat kaya, berdasarkan
karakteristik ini maka kegiatan memotivasi peserta didik akan menggunakan
pendekatan individual. Pola belajar yang diterapkan meliputi. (1) pola belajar
melalui sumber belajar dan narasumber, (2) pola saling membelajarkan diantara
peserta didik. Potensi dan peluang yang tersedian di lingkungan peserta didik.
Kedua pola ini dirancang sedemikian rupa agar peserta didik dan guru/tutor memanfaatkan
potensi dan peluang yang tersedia dilingkungan sekitarnya. Hasil pembelajaran yang diharapkan terjadi
adalah peserta didik memiki kemampuan mendayagunakan potensi dirinya dan
peluang yang ada dilingkungan sekitarnya baik untuk belajar sendiri maupun
untuk dijadikan sumber mencari bekal kehidupan. Hasil pembelajaran tersebut
dapat diterapkan untuk dirinya, lingkungan keluarganya maupun orang lain.[5]
2.
Analisis Pembelajaran di IALF
IALF(Indonesian
Australian language Foundation) adalah sebuah lembaga kerjasama antara
pemerintah indonesia dengan australia di bidang bahasa yaitu bahasa inggris
yang bertempat di pusat kota Denpasar Bali.
Kunjungan
mahasiswa STAIN Kudus dalam rangka Praktik Kerja Lapangan ke IALF disambut
dengan baik. Seminar dan pelatihan membahas topik yang berjudul Teaching Young
Leaners yaitu bagaimana mengajar siswa yang berumur berkisar antara 6-12 tahun.
Siswa di umur yang masih sangat muda akan sangat sulit menerima pelajaran
apabila menggunakan metode yang salah seperti jika menyuruhnya untuk membaca
sampai 5 menit ia tidak akan tahan pasti akan bergerak dan bermain karena
memang di usia ini anak-anak sedang mengalami masa perkembangan dan sedang
aktif-aktifnya.
Sebagai seorang
guru harus mengerti apa yang suka dilakukan anak didik, apa yang mereka belum
bisa lakukan dan apa yang mereka butuhkan. Yang suka dilakukan oleh anak adalah
bermain, menggambar, menyanyi, menari, mendengarkan cerita, kompetisi dengan
brmain dan dibagi dalam kelompok-kelompok akan menimbulkan kepercayaan diripada
anak didik dll. sedangkan yang tidak/belum bisa mereka lakukan adalah seperti
fokus pada satu pelajaran dalam waktu yang lama kemudian belum bisa mengatasi
suatu konteks yang sifatnya abstrak.
Peserta didik
mempunyai tenaga atau energi yang banyak jadi seorang guru harus sabar dalam
menghadapinya apabila anak tersebut hyperaktiv dan selalu ingin bermain dan
berlari kesana kemari oleh karena itu konsep yang tepat untuk diterapkan kepada
mereka adalah bermain sambil belajar. Selain mereka senang bermain dan
bergembira merekan juga memperoleh edukasi, seperti menyanyi satu ditambah satu
selain mereka dapat bernyanyi mereka juga dapat belajar angka atau pertambahan
serta dapat mengingat apa yang dibicarakannya.
Dengan memahami
arti bermain bagi anak maka dapat ditarik kesimpulan bahwa bermainadalah suatu
kebutuhan bagi anak. Dengan merancang pelajaran terentu untuk dilakukan sambil
bermain, maka anak belajar sesuai dengan tuntutan taraf perkembangannya.[6]
Bahkan kalau
kebutuhan tersebut tidak terpenuhi ada suatu tahap perkembangan yang berfungsi
kurang baik dan ini tidak akan terlihat nyata dan segera melainkan ketika kelak
ia sudah menjadi remaja. Masalah yang terkait adalah tentang perkembangan
kognitif anak kemudian dengan fungsin otak anak, setiap orang mempunyai belahan
otak kiri dan kanan masing-masing memiliki fungsinya tersendiri, otak kiri
memiliki fungsi, ciri dan respon untuk berfikir logis sedangkan otak kanan
terutama dikembangkan untuk mampu berfikir holistik, imaginatif dan kreatif.
Bila anak belajar formal(menghafal) pada usia muda maka fungsi otak kiri akan
bekerja terus dan otak kanan yang banyak digunakan dalam permainan ini akan
terabaikan akibatnya akan tidak balance atau seimbang sehingga ini akan
berakibat buruk bagi anak.
Sewaktu di IALF
harusnya mahasiswa-mahasiswi disuruh untuk maju kedepan mahasiswa yang lainnya
agar mempraktikan langsung bagaimana cara mengajar dan mengahadapi anak didik.
2.
Analisis Nilai-Nilai Edukatif Di Obyek Wisata
Bali dengan julukannya pulau seribu pura,
surganya dunia, surganya pariwisata adalah sebuah pulau yang damai, saling
peduli dan tenggang rasa satu sama lainnya. Salah satu tempat yang dapat
diambil pelajaran yang berharga yaitu dengan berdirinya 5 tempat ibadah
(Masjid, Pura, gereja Khatholik dan Protestan, dan Vihara) dalam satu komplek
yang diberi nama Puja Mandala. Kelima tempat ibadah itu berdiri berdampingan
tanpa ada sedikitpun pertikaian, bahkan hal tersebut meningkatkan kerukunan
antar umat beragama.
Walaupun warga mayoritasnya memeluk agama Hindu, kebebasan dan kerukunan umat beragama di Bali patut menjadi contoh. Menurut beberapa pernyataan masyarakat sekitar, perayaan keagamaan seringkali diselingi suara adzan magrib atau shalat Jumat yang tetap digelar. Suatu saat Hari Raya Nyepi jatuh bertepatan dengan hari Jumat. Hari Raya Nyepi sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Warga di seluruh pulau Bali tidak boleh bepergian keluar rumah. Pada malam hari warga tidak boleh menyalakan api atau lampu penerangan dan tidak boleh membuat keributan. Siapa yang melanggar akan ditahan oleh Pecalang (penjaga keamanan Desa Adat). Namun hal yang sangat menarik adalah ternyata pada Jumat itu secara khusus umat Muslimin di Nusa Dua dipersilakan beribadah Jumat di Masjid Ibnu Batutah Puja Mandala.
Hal lainnya yaitu saat menyambut Paskah misalnya, petugas keamanan desa adat atau pecalang dan pengurus masjid membantu mengamankan rangkaian Perayaan Paskah di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa. Selain itu untuk membantu mengamankan dan mengurangi kemacetan, empat pecalang dari Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan pengurus Masjid akan bertugas menjaga keamanan secara bergiliran.
Di sekitar komplek dan area wisata banyak terdapat ruko, toko, dan warung-warung. Beberapa adalah orang muslim yang mendirikan toko pakaian adat dan baju muslim. Begitupun dengan masyarakat yang beragama lain mereka saling hidup rukun dan harmonis. Tujuan dari pendirian tempat ibadah ini merupakan percontohan miniatur kerukunan hidup bersama, dan apabila masyarakat sekitar ditanya apakah pernah ada perselisihan karena perbedaan agama, mereka hanya menjawab, “Tidak, justru kami berusaha untuk saling membantu dan saling menghormati satu sama lain.”
Walaupun warga mayoritasnya memeluk agama Hindu, kebebasan dan kerukunan umat beragama di Bali patut menjadi contoh. Menurut beberapa pernyataan masyarakat sekitar, perayaan keagamaan seringkali diselingi suara adzan magrib atau shalat Jumat yang tetap digelar. Suatu saat Hari Raya Nyepi jatuh bertepatan dengan hari Jumat. Hari Raya Nyepi sangat sakral bagi umat Hindu di Bali. Warga di seluruh pulau Bali tidak boleh bepergian keluar rumah. Pada malam hari warga tidak boleh menyalakan api atau lampu penerangan dan tidak boleh membuat keributan. Siapa yang melanggar akan ditahan oleh Pecalang (penjaga keamanan Desa Adat). Namun hal yang sangat menarik adalah ternyata pada Jumat itu secara khusus umat Muslimin di Nusa Dua dipersilakan beribadah Jumat di Masjid Ibnu Batutah Puja Mandala.
Hal lainnya yaitu saat menyambut Paskah misalnya, petugas keamanan desa adat atau pecalang dan pengurus masjid membantu mengamankan rangkaian Perayaan Paskah di Gereja Paroki Maria Bunda Segala Bangsa. Selain itu untuk membantu mengamankan dan mengurangi kemacetan, empat pecalang dari Desa Adat Bualu, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Badung dan pengurus Masjid akan bertugas menjaga keamanan secara bergiliran.
Di sekitar komplek dan area wisata banyak terdapat ruko, toko, dan warung-warung. Beberapa adalah orang muslim yang mendirikan toko pakaian adat dan baju muslim. Begitupun dengan masyarakat yang beragama lain mereka saling hidup rukun dan harmonis. Tujuan dari pendirian tempat ibadah ini merupakan percontohan miniatur kerukunan hidup bersama, dan apabila masyarakat sekitar ditanya apakah pernah ada perselisihan karena perbedaan agama, mereka hanya menjawab, “Tidak, justru kami berusaha untuk saling membantu dan saling menghormati satu sama lain.”
Keunikan yang baru satu-satunya di Indonesia
ini merupakan kawasan yang dianggap sebagai contoh kerukunan anatar umat
beragama masyarakat Bali dan menjadi tempat wisata yang sangat diminati, baik
oleh wisatawan asing maupun wisatawan domestik.
B.
SOLUSI
Solusi yang ditawarkan untuk mengurangi berbagai problem yang terjadi
pada PKL STAIN Kudus yaitu tidaklah jauh-jauh dalam program PKL cukup yang
dekat saja sesuai dengan jurusan dan prodi, dan mengelola masalah konsumsi
dengan baik, yang berada di Denpasar Bali yaitu untuk PKL yang tahun mendatang
agar lebih memeneg waktu dengan baik, hubungan antara TL, Ketua, Peserta PKL
dan orang-orang terkait lebih ditingkatkan lagi.
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Praktik
Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu kegiatan perkuliahan diluar kampus STAIN
Kudus, yaitu ditempat atau lembaga tertentu yang telah ditetapkan sesuai dengan
program kekhususan yng ditempuh, yang merupakan mata kuliah wajib yang bebobot
3 Sistem Kredit Semester (SKS) bagi mahasiswa semester 5 pada semua program
studi di lingkungan Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus.
Praktik Kerja
Lapangan STAIN Kudus 2016 di adakan di Bali. Dengan kunjungan pertama di Tanah
Lot melihat pemandangan indah seperti pantainya dan karang bolongnya dan juga turis-turisnya.
Hari kedua dilanjutkan kunjungan ke Yayasan Al-Ma’ruf Denpasar Bali dengan
mengadakan kunjungan kelembagaan yang bertema Pendidikan dan Studi Banding
dibuka dengan tarian kretek oleh mahasiswa fakultas PGRA dan diiringi oleh
musik khas Kudus. Dilanjutkan dengan
berbelanja ke dewata kaos. Hari ketiga mahasiswa-mahasiswi PKL STAIN Kudus
melakukan kunjungan kedua yaitu di dan puncak indah bedugul yang terkenal
dengan danau berantasnya, disana juga terdapat masjid Al-hidayah yang luas
sehingga turis yang beragama islam tidak kesulitan ketika ingin melaksanakan
kewajiban sholat, selain untuk sholat masjid ini juga digunakan untuk tempat
singgah. Letaknya yang di dataran tinggi membuat hawa di bedugul sangat sejuk,
jika kita ke halaman masjid kita dapat melihat danau berantas yang sangat luas
dan indah. Setelah dari bedugul, selanjutnya ke monumen rakyat bali dan
dilanjutkan berwisata air di pantai kuta, banyak sekali turis manca negara yang
sedang melakukan berbagai kegiatan seperti berenang, berselancar dan berjemur
karena memang matahari di Bali sangat terik..
Hari terakhir
dibali mahasiswa-mahasiswi STAIN Kudus pergi ke IALF sebuah lembaga pendidikan
bahasa kerjasama antara indonesia dan australia. Dilanjutkan ke joger yaitu
pabrik kata-kata yang sangat terkenal di Bali dengan kata-kata yang unik dan
menarik yang tercetak di kaos, kualitas di joger ini juga bagus. Dilanjutkanlah
perjalanan pulang ke tanah jawa.
B.
Saran
PKL sebaiknya
dilaksanakan di Universitas / lembaga-lembaga yang tidak terlalu jauh, kemudian
jika kita mengadakan kunjungan yang dimana di kunjungan tersebut di adakan
seminar, lebih baik dari pihak STAIN memberi arahan untuk memberikan tema yang
sesuai dan baik sesuai dengan fakultas masing-masing, dan yang terakhir adalah
dalam menentukan wisata itu juga lebih baik di sesuaikan dengan nuansa berjiwa
seni dalam jiwa pendidikan.
C. Penutup
Demikian apa yang
dapat penulis sajikan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.
Kiranya ada kekurangan, mohon kritik dan sarannya yang kemudian dapatdijadikan
sebagai rujukan pelengkap dalam revisi yang akan dibuat kemudian jika
diperlukan.
DAFTAR PUSTAKA
Semiawan,
Conni. Belajar dan pembelajaran dalam
taraf Pendidikan Usia Dini, PT Prinhallindo, Jakarta, 2002.
Bahtiar
Irianto, Yoyon. Kebijakan Pembaruan Pendidikan. PT Rajagrafindo Persada: Jakarta. 2012.
http://bieberswifee.blogspot.com/2014/11/karya-tulis-ilmiah-dewata-oleh-oleh.html, diakses pada 29 Agustus
2016, pukul 19:32 WIB.
http://www.ceningayu.com/?page_id=291, diakses pada 30 Agustus 2016, pukul 20:45 WIB.
http://alamasedy.blogspot.co.id/2015/06/mengenal-sejarah-bali-di-monumen-bajra.html, di akses tanggal 18 Agustus 2016, pukul 20.45 WIB.
Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan (PKL)
Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus 2015.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
JADWAL PKL
Hari/ Hari / Tgl
|
Waktu
|
Acara
|
Keterangan
|
HARI I Senin,
15 Agustus 2016
|
Pkl 08.00 WIB
Pkl 08.30 WIB
Pkl 11.30 WIB
Pkl 13.00 WIB
Pkl 18.00 WIB
Pkl 19.00 WIB
Pkl 00.00 WIB
|
Persiapan Berangkat
Berangkat dari Kampus menuju Ke
Bali
Istirahat dan makan siang
Melanjutkan perjalanan ke Bali
Istirahat dan makan malam
Melanjutkan perjalanan ke Bali
Tiba di Pelabuhan Ketapang
|
Start STAIN Kudus
Via Pantura
RM Kurnia Jatim
RM Bromo Asri
Ketapang-Gilimanuk
|
HARI II Selasa,
16 Agustus2016
|
Pkl 04.30 WITA
Pkl 07.30 WITA
Pkl 09.00 WITA
Pkl 10.00 WITA
Pkl 12.00 WITA
Pkl 13.00
WITA
Pkl 16.00 WITA
Pkl 17.30
WITA
Pkl 19.00 WITA
|
Mandi dan makan pagi
Perjalanan menuju Tanah Lot
Pencarian data di Tanah Lot
Perjalanan menuju ke tempat studi
banding
Study Banding
di Yayasan Al-Ma’ruf Denpasar
Makan siang
Pencarian data di Dewata Kaos
Makan malam
Check in dan Istirahat
|
Soka Indah
Jl.
Angsoka Cargo Permai I/12, Ubung, Denpasar, Bali
Lokal resto
Hotel Cristal Kuta
|
HARI IIIRabu,
17 Agustus2016
|
Pkl 06.30 WITA
Pkl 07.00 WITA
Pkl 08.00
WITA
Pkl 12.00 WITA
Pkl 13.00 WITA
Pkl 15.00 WITA
Pkl 18.00 WITA
Pkl 19.00 WITA
|
Makan pagi secara prasmanan
Pencarian data di Cening Ayu
Pencarian data di Puncak Indah
Bedugul
makan siang di lokal restoran
Wisata Di Monumen Rakyat Bali
Wisata di Pantai Kuta Bali
Makan malam di pusat oleh-oleh Krisna
Menuju ke hotel untuk istirahat
|
Hotel Cristal Kuta
Lokal Resto
Hotel Cristal Kuta
|
HARI IVKamis, 18 Agustus2016
|
Pkl 07.00 WITA
Pkl 07.30 WITA
Pkl 08.00 WITA
Pkl 10.00 WITA
Pkl 12.00 WITA
Pkl 14.00 WITA
Pkl 16.00 WITA
Pkl 19.00
WIB
Pkl 20.00
WIB
|
Makan pagi di hotel kemudian check
out
Melanjutkan perjalanan ke tempat
diklat
Diklat di IALF Bali
Pencarian data ke Joger
Makan siang
Melanjutkan perjalanan pulang
Sampai di pelabuhan Gilimanuk
Makan Malam di local Restoran
Melanjutkan perjalanan pulang ke
Kudus
|
Hotel Cristal Kuta
Jl. Raya Sesetan 190 Denpasar Bali
Telp:
+62 361 225243
Gilimanuk-Ketapang
Local Restorant
|
HARI V
Jumat,19 Agustus
2016
|
Pkl 05.00 WIB
|
Melaksanakan Ibadah Shalat Subuh
Sampai di kampus STAIN Kudus
tercinta dengan membawa sejuta kenangan indah.
|
Masjid STAIN Kudus
|
DOKUMENTASI/ FOTO
Tanah Lot Bali STAIN Kudus
Acara Penyambutan Yayasan Al-Ma’ruf Krisna
Puncak Indah Bedugul Monumen Barja
Sandhi
Sunset Di Pantai Kuta Dewata Kaos
Joger Jelek IALF
Bali
[1] Buku Pedoman Praktik Kerja Lapangan (PKL) Jurusan Tarbiyah STAIN Kudus
2015. Hlm 1
[2] http://bieberswifee.blogspot.com/2014/11/karya-tulis-ilmiah-dewata-oleh-oleh.html, diakses
pada 29 Agustus 2016, pukul 19:32 WIB.
[3] http://www.ceningayu.com/?page_id=291, diakses pada 30 Agustus 2016, pukul 20:45 WIB.
[4] http://alamasedy.blogspot.co.id/2015/06/mengenal-sejarah-bali-di-monumen-bajra.html, di akses
tanggal 18 Agustus 2016, pukul 20.45 WIB.
[5] Yoyon Bahtiar
Irianto, Kebijakan Pembaruan Pendidikan, 2012, PT Rajagrafindo Persada:
Jakarta, Hlm 150
[6] Conni
Semiawan, Belajar dan pembelajaran dalam taraf Pendidikan Usia
Dini, 2002, PT Prinhallindo:Jakarta, , hlm 20-21
0 comments:
Post a Comment